GLOBALPLANET - Pemimpin dan tokoh dunia menggelar pertemuan membahas pemenuhan hak-hak anak di Vatikan City pada 3 Februari 2025. Dari Indonesia hadir Ketua DPR Puan Maharani dan Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.
Tema yang dibahas dalam World Leaders Summit on Children’s Rights itu sangat selaras dengan Gerakan SIRA (Sawit Indonesia Ramah Anak) yang diinisiasi GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia). Sejak 2021, SIRA telah menjadi panduan gerakan bersama di industri sawit Indonesia.
World Leaders Summit on Children’s Rights merupakan pertemuan yang diinisiasi Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi gereja Katolik dunia yang prihatin kondisi anak-anak di banyak tempat di seluruh dunia terus menghadapi ancaman serius terhadap hak-hak mereka.
Pertemuan di Istana Apostolik, Vatikan ini sebagai respons tokoh dunia terhadap sejumlah persoalan yang dihadapi anak-anak, seperti keterbatasan akses pendidikan, kemiskinan, kekerasan, dan eksploitasi anak.
Pertemuan dihadiri sejumlah tokoh dan pemimpin dunia. Selain Megawati, Ratu Rania al-Abdullah dari Jordania, mantan Wakil Presiden AS Al Gore, dan penerima Nobel Perdamaian, Kailas Satyarthi, juga dijadwalkan hadir.
Gerakan Sawit Indonesia Ramah Anak atau SIRA
Indonesia menjadi produsen minyak sawit terbesar dunia dengan pangsa pasar 55%. Industri sawit menghasilkan devisa ekspor Rp600 triliun (2022) serta menyerap 16 juta pekerja yang tersebar di 160 kabupaten dan puluhan ribu desa.
Seiring tumbuh besarnya sawit Indonesia, dituntut pula tanggung jawab yang semakin besar. Sejak 2021, GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) sebagai organisasi pengusaha sawit memulai gerakan SIRA (Sawit Indonesia Ramah Anak). Gerakan ini untuk memastikan tidak ada keterlibatan pekerja anak sebagaimana banyaknya tuduhan kepada Industri Sawit. Pekerja anak dilarang oleh hukum negara. Namun sebaliknya, SIRA menyediakan sarana untuk menghormati, melindungi dan memenuhi hak anak.
Sederet praktik baik SIRA menjadi bukti bantahan terhadap isu negatif. Seperti ketersediaan tempat pengasuhan anak, paguyuban anak, bus sekolah, posyandu, pusat kesehatan kebun hingga membangun sekolah di kebun. Semua ini menjadi modal penting di perdesaan untuk menyiapkan generasi emas Indonesia.
Workshop dan Seminar “Sawit Indonesia Ramah Anak” pun dilakukan berseri di 15 Provinsi Cabang GAPKI. Membedah Buku Panduan SIRA yang diterbitkan tahun 2022, oleh GAPKI bersama Pemerintah dan NGO Anak. Propinsi Papua menjadi provinsi pertama pada Juni 2024 dengan tema “Papua Emas 2045 Bersama Sawit”. Acara di Palangkaraya Kalteng 22-24 Oktober 2024 provinsi kedua. Menyusul provinsi lainnya.
Sawit Indonesia tidak sekedar patuh (comply) aturan hukum negara. Pelaku industri sawit ingin lebih (beyond), menjadi tanggungjawab dan kontribusi nyata dalam agenda nasional Indonesia Emas 2045. Melalui SIRA, sawit Indonesia akan menjadi kawah generasi emas yang mewujudkan Indonesia maju dan berkeadilan sosial. Juga menularkan praktik ramah anak ke semua komunitas non sawit, khususnya di perdesaan.