MUBA, GLOBALPLANET.news - "Katanya begitu (menungkatkan imun tubuh), jadi kita konsumsi saja. Ini bagian dari ikhtiar untuk melindungi diri dari COVID-19," ujar warga Sekayu, Imran Alkhudri, Sabtu (3/10/2020).
Untuk mendapatkan daun sungkai, sambung Imran, tidak terlalu sulit karena tanaman tersebut masih banyak dihutan-hutan Bumis Serasan Sekate. "Cara konsumsinya sangat mudah, cukup direbus beberapa menit, lalu disaring dan air nya diminum," kata dia.
Hal senada juga dikatakan Marina, warga Kelurahan Kayu Are, rasanya pahit usai mengkonsumsi air rebusan daun sungkai. "Air rebusan daun sungkai diminum. Dipercaya bisa cegah penularan COVID - 2019. Ini bagian usaha. Kita juga tetap mengikuti anjuran pemerintah, terutama penerapan protokol," jelas dia.
Sekedar Informasi, mengutip mhomecare.co.id, sungkai merupakan salah satu tumbuhan asli Kalimantan. Meski asli Kalimantan, tanaman ini juga bisa dijumpai di daerah Sumatra Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, dan Jawa Barat.
Sungkai banyak tumbuh di hutan sekunder pada berbagai jenis tanah. Tapi biasanya, sungkai tumbuh pada tanah yang cukup mengandung air, seperti di tepi sungai dan secara bermusiman tergenang air tawar.
Tanaman itu merupakan jenis kayu-kayuan yang bisa mencapai tinggi 20-30 meter, dengan diameter batang mencapai 60 cm atau lebih. Tinggi batang bebas cabang bisa mencapai 15 meter.
Daun muda tanaman sungkai sering digunakan sebagai obat saat anak-anak demam dan sakit kepala serta sakit gigi, asma, bahkan penyakit kulit seperti panu.
Rebusan daun mudanya juga dipercaya berkhasiat untuk memperlancar haid pada perempuan dan membantu tingkat kesuburan rahim wanita.