PALEMBANG, GLOBALPLANET - Sistem imun atau daya tahan tubuh yang baik dapat melindungi dan membunuh bakteri maupun virus penyebab berbagai macam penyakit sejak pertama kali masuk ke dalam tubuh. Sistem kekebalan tubuh juga memiliki beberapa komponen yang saling terintegrasi dengan kinerja yang cukup kompleks untuk menjalankan fungsinya yaitu perlindungan bagi tubuh. Oleh karena itu, memiliki daya tahan tubuh yang kuat sebagai benteng pertahanan tubuh merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mencegah dari berbagai penyakit berbahaya. Apalagi, kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terus mengalami peningkatan dengan rata-rata kasus mencapai 4 ribu per hari dan hingga saat ini belum ditemukannya vaksin atau obat untuk mengobati virus Corona.
Meningkatkan dan menjaga daya tahan tubuh dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin, mineral, serat, protein dan antioksidan yang tinggi. Salah satu pangan yang kaya akan nutrisi yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh di masa pandemi seperti saat ini adalah minyak sawit. Minyak sawit kaya akan vitamin A, vitamin E dan zat antioksidan lainnya yang penting untuk menjaga sistem imun tubuh. Asam palmitat yang terkandung dalam minyak sawit juga memiliki peran penting dalam memberikan perlindungan terhadap paru-paru.
Manfaat minyak sawit di bidang kesehatan yang khususnya dibutuhkan saat pandemi seperti saat ini tidak hanya sebatas vitamin dan asam palmitat, penelitian dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) menghasilkan inovasi terbaru yakni lauric acid yang juga mampu meningkatkan imunitas pada tubuh.
Lauric acid merupakan asam lemak jenuh yang terbentuk secara alami yang sangat bermanfaat sebagai anti bakteri. Biasanya, lauric acid banyak bersumber dari minyak kelapa, namun lauric acid juga dapat ditemukan pada minyak inti sawit. Lauric acid jika dikonsumsi akan terkonversikan menjadi monolaurin yang dapat membantu meningkatkan imunitas tubuh untuk melawan patogen berbahaya seperti bakteri, virus, dan jamur sehingga membantu tubuh mencegah infeksi dan penyakit.
Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) sejak tahun lalu telah mengembangkan produk berbasis lauric acid dari minyak inti sawit untuk mencegah stunting pada anak. Namun, semenjak Covid-19 mewabah di Indonesia, tim peneliti PPKS mulai meneliti manfaat lauric acid dari minyak inti sawit bagi imunitas tubuh.
Dr. Frisda Rimbun Panjaitan selaku peneliti di PPKS mengungkapkan sistem imunitas sangat mempengaruhi produksi sitokin protein inflamasi imun yang berfungsi menangkal infeksi virus, sehingga menjadi salah satu cara pencegahan yang dilakukan untuk menurunkan tingkat penyebaran dan infeksi virus Corona.
Merujuk dari data-data yang direview dan jurnal-jurnal hasil pemeriksaan laboratorium penderita COVID-19, menunjukkan adanya perbedaan yang sangat kontras tentang jumlah sel darah putih (leukosit), nilai limfosit, neutrophil, kreatinin darah, C-reactive Protein (CRP), IL-6, IgG, IgM dan IgA. Parameter-parameter tersebut sangat dikendalikan oleh sistem imunitas tubuh.
Penelitian imunomodulator dimulai sejak maret 2020 hingga sekarang dengan target riset yaitu memperoleh scientific data IL-10 yang dapat memodulasi sistem imunitas dengan asupan imunomodulator berbasis lauric acid. Melalui riset tersebut, PPKS ingin menginisiasi bahwa minyak sawit dan inti sawit dapat dikembangkan sebagai material imunomodulator untuk memodulasi sistem kekebalan tubuh sebagai tindakan preventif infeksi virus.
Dengan hasil riset yang telah dilakukan oleh PPKS, diharapkan riset terus dapat berkembang ke tahap pilot project dan selanjutnya produk tersebut dapat dikomersialisasi. Sehingga produk tersebut menjadi salah satu bentuk diferensiasi produk berbasis sawit yang dapat membantu manusia dalam memerangi virus Corona. (palmoilina.asia)