LAHAT, GLOBALPLANET. - Kepala Dinas Kesehatan Ponco Wibowo SKM MKes melalui Kepala Laboraturium, Joko Kadarminto SMK mengatakan, tujuan utama dari pembelian alat tersebut untuk pemeriksaan covid19, yang mana selama ini pemeriksaan sample swab dilakukan di BBLK Palembang.
"Delapan jam hasil sudah keluar, sehari bisa tiga kali periksa. Selama ini kita tes sample swab di BBLK Palembang bisa memakan waktu berhari hari karena antri," ujarnya, saat dibincangi disela sela menunjukan ruang alat PCR. Rabu (2/12/2020).
Joko menerangkan, meskipun mesin PCR telah ada di Laboraturium, saat ini belum dapat beroperasi dan baru dilakukan running. Bukan tanpa alasan, keterbatasan SDM menjadi alasan untuk memulai mengoperasikan mesin tersebut.
"Kita masih harus menyiapkan tenaga terampilnya. Kebetulan MoU kita ke BBLK Palembang belum habis," terangnya.
Joko tak mengelak, bahwa mesin PCR yang bisa mendeteksi TB Paru, HBF, HCV, HDV, HIV AIDS, HCS, CMS, halal haram makanan atau yang utama kultur dan virus itu bisa menjadi aset yang dapat mendongkarak PAD Kabupaten Lahat. Hanya saja, sebelumnya perlu regulasi yang diatur, yakni Perda dan Perbup, mulai dari tarif dan lainnya.
"Ada regulasi yang harus diatur, kalau perdanya kita sudah siap yang belum perbup. Tapi perintah Pak Bupati focus untuk masyatakat Lahat dulu," terangnya bayangkan untuk pemeriksaan swab mandiri mulai dari Rp 1.150.000 hingga Rp 1.200.000 sedangkan swab kontak erat, hasil tracking ataupun suspek itu gratis.