MUBA, GLOBALPLANET - "Pasti ada rasa kecewa, karena persiapan kita sudah maksimal dan komitmen kepala daerah kita sangat besar. Bahkan persiapan untuk lintas sektoral sudah dilakukan," ujar Azmi.
Diakui Azmi, awalnya Kabupaten Muba masuk dalam tahap pertama pelaksanaan vaksinasi. Namun, jadwal tersebut berubah secara tiba-tuba dan hanya diberitahukan melalui pesan singkat, bukan pemberitahuan resmi.
"Semua informasi yang kita dapat melalui pesan singkat. Mulai dari jumlah vaksin, sebagai daerah penerima, hingga pembatalan pelaksanaan vaksinasi," jelas dia.
Padahal, sambung dia, seluruh data yang diperlukan telah dilengkapi oleh Pemkab Muba. "Kita menjadi daerah pertama di Sumsel yang melengkapi data dan telah dikirimkan ke pusat. Tapi tidak jadi dilaksanakan," kata dia.
"Kita menanyakan alasan mengapa tidak masuk tahap pertema. Mereka (Dinkes Provinsi) mengatakan persoalan jarak yang menjadi penyebab. Padahal kalau jaraka tidak terlalu jauh. Itu yang kita sesalkan," sambung dia.
Kendati begitu, kata Azmi, pihaknya saat ini memanfaatkan waktu yang tersisa untuk lebih mempersiapkan berbagai keperluan dalam pelaksanaan vaksinasi tahap kedua.
"Kita saat ini tidak tahu kapan pelaksanaan dan berapa mendapat jatah vaksin. Tapi intinya kita tetap optimis dan mempersiapkan seluruh keperluan, mulai daei data, distribus, vaksinator, faskes, hingga pelaksanaan vaksinasi," tandas dia.
Sekedar informasi, pelaksanaan vaksinasi tahap pertama Provinsi Sumsel dilaksanakan pada Kamis (14/1/2021). Dimana terdapat beberapa kabupaten/kota yang melaksanakan vaksinasi, diantaranya Kota Palembang.