PALEMBANG, GLOBALPLANET. - Menurut Ahli Mikrobiologi Sumatera Selatan (Sumsel) Prof Yuwono menerangkan, antara imunitas yang tersimpan pada orang dewasa dan anak-anak itu berbeda. Jika dibandingkan kekuatan pembentukan antibodi antara keduanya, maka imunitas protektif pada anak-anak lebih kuat. "Secara kerja imunitas dalam tubuh, infeksi SARS-CoV-2 pada orang dewasa menyebabkan imunitas mal adaptif, sedangkan pada anak-anak imunitas adaptifnya lebih efektif," terang Prof Yuwono, Selasa (26/1/2021).
Sistem kerja imunitas pada dewasa lebih rendah dari anak-anak dipengaruhi karena tubuh orang dewasa perlahan terjadi penuaan atau senescence, sedangkan pada anak-anak justru terjadi pertumbuhan imunitas. "Orang dewasa terjadi penurunan kapasitas regenerasi sel paru karena proses penuaan sedangkan pada anak-anak regenerasinya baik. Orang dewasa kebanyakan, memiliki komorbid seperti diabetes militus dan hipertensi yang tidak ada pada anak-anak. Kemudian keadaan komplikasi trombosis yang terjadi pada dewasa, tidak terjadi pada anak-anak. Itulah mengapa persentase imunitas anak-anak lebih tinggi dari orang dewasa," tutur dia.
Lanjut dia, melihat kinerja imunitas pada fisik seseorang, antibodi dapat terbentuk dengan empat cara. Yakni berproses dari imunitas alami yang telah aktif dan tetap menjaga antibodi sebagai perlindungan diri. "Kalau imun yang kuat sudah aktif, jika terinfeksi kuman otomatis membentuk antibodi. Imun alami inilah menjadi perlindungan permanen istilahnya ada sel memori," ujarnya.
Ia mengatakan, jika seseorang telah memiliki imunitas alami yang aktif dan kuat, maka ketika terinfeksi Covid-19, tidak membutuhkan pengobatan ekstra pemberian anti virus. Orang tersebut hanya perlu beristirahat dan menahan diri untuk tidak berkeliaran agar tidak menyebarkan. "Orang-orang seperti inilah yang bisa sembuh dari Covid-19, karena imunitas alaminya aktif dan membentuk antibodi permanen," kata dia.
Walau dalam tubuh seseorang memiliki imunitas alami. Namun ada dua kategori, yakni imunitas alami aktif dan imunitas alami pasif. Jika seseorang mempunyai imunitas pasif, artinya antibodi berasal dari sang ibu, dan didapatkan sejak dalam kandungan. "Antibodi dari ibu yang diturunkan ini perlindungannya sementara atau tidak ada sel memori," singkatnya.
Dari dua kategori imunitas alami yang aktif dan pasif, ada kategori lain, yakni imunitas buatan. Imunitas buatan terbagi kembali menjadi buatan yang aktif dan buatan pasif. Imunitas buatan aktif terbentuk dari pemberian vaksinasi. Sehingga membentuk antibodi dengan perlindungan permanen (ada sel memori). "Contoh seseorang yang diberi vaksin Covid-19 adalah orang dengan antibodi buatan aktif. Sedangkan antibodi buatan pasif didapat dari orang yang sudah pernah terinfeksi, perlindungannya sementara (tidak ada sel memori), contoh serum (plasma) orang yang sembuh dari infeksi Covid-19 dimasukkan pada penderita infeksi Covid-19," tutupnya.