PRABUMULIH, GLOBALPLANET - Lantaran virus tersebut masih merajalela di tengah masyarakat. Bahkan bukan tidak mungkin kasus positif covid-19 sewaktu-waktu akan kembali menyerang masyarakat pada gelombang berikutnya.
Hal inilah yang menjadi kekhawatiran Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM. Apalagi masyarakat sampai lengah dan mulai meninggalkan protokol kesehatan yang telah diarahkan oleh pemerintah untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Orang nomor satu di Kota Prabumulih ini menuturkan, penerapan new normal atau yang biasa ia sebut dengan istilah new life atau kehidupan baru bukanlah semata-mata untuk membebaskan masyarakat dari ancaman bahaya virus corona.
Langkah ini diambil untuk menghidupkan kembali roda perekonomian masyarakat yang selama ini sempat terhambat akibat dampak penyebaran wabah virus corona. Namun dengan catatan masyarakat harus tetap menjalani protokol kesehatan sebagaimana mestinya.
Bahkan untuk memutus mata rantai penyebaran virus itu pemerintah pun terpaksa harus membatasi ruang gerak masyarakat. Salah satunya dengan menerapkan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB), khususnya bagi daerah yang masuk dalam wilayah zona merah seperti Kota Prabumulih yang merupakan daerah pertama di Sumatera Selatan sebagai daerah zona merah.
Untuk itu, pria yang sudah dua kali menjabat sebagai Walikota Prabumulih ini terus mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada. Tetap menjalankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, jaga jarak serta menggunakan hand sanitizer setiap saat.
"Kita jangan lengah, jangan sampai new normal ini membuat kita jadi mengabaikan protokol kesehatan. Karena ini penting untuk kita semua agar terhindar dari paparan virus corona," ujar Ridho kepada awak media, Selasa (16/6/2020).
Masih kata Ridho, ia tidak ingin sebelum ekonomi masyarakat bangkit saat penerapan new normal ini wabah virus corona malah lebih dahulu meledak. Untuk itu tim medis sebagai garda terdepan akan terus disiagakan seperti semula.
Bahkan pihaknya tidak akan berhenti untuk menghimbau dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama memerangi wabah virus corona dengan terus menjalankan protokol kesehatan.
"Taat dan patuh dalam menjalankan protokol kesehatan bukan hanya saat waktu penerapan PSBB saja. Tapi untuk seterusnya, selagi belum ditemukannya vaksin untuk penangkalnya virus ini tidak akan bisa dihindari," jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Direktus Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Prabumulih, dr Hesti Widyaningsih, menurutnya siklus atau gelombang ke dua serangan virus corona harus tetap diwaspadai oleh masyarakat. Sebab hal ini sudah menjadi pengalaman bagi daerah lain di sejumlah negara yang terjangkit wabah virus corona.
Untuk itu dengan adanya pelonggaran atau penerapan new normal oleh pemerintah harus dijadikan sebagai pengalaman berharga agar kasus demikian tidak terjadi di Kota Prabumulih.
"Meskipun kita saat ini sudah menjalani era baru atau new normal namun kita harus tetap waspada. Selagi virus ini masih ada kita tidak bisa melepaskan tindakan pencegahan yang sudah dijalankan pada peningkatan kasus saat sebelumnya. Karena new normal ini bukanlah suatu jaminan virus corona akan hilang," pungkasnya.