OKI, GLOBALPLANET - Melalui wakil ketuanya Suparjon Alihaq Al-Tsabit, MUI Kabupaten OKI mengungkapkan, bila perlu pembahasan RUU ini dibatalkan. Pasalnya, menurut pria yang akrab disapa Tsabit ini bahwa Pancasila sebagai ideologi bangsa saat ini sudah cukup jelas.
"Penundaan itu sebenarnya sangat tepat, lebih tepatnya lagi dibatalkan jadi tidak usah dibahas lagi. Pancasila sudah tepat jadi ideologi saat ini, Pancasila harga mati, semua juga sependapat," ungkapnya, Rabu (17/6/2020).
Dia menilai, dalam RUU ini juga terdapat banyak kejanggalan ataupun kecacatan salah satunya tidak mencantumkan TAP MPRS tentang larangan ajaran komunis atau Marxisme-leninisme. Poin ini juga yang menjadi polemik dan mendapat banyak protes dari berbagai pihak.
Menurutnya, Pancasila sebagai ideologi bangsa saat ini sudah termasuk dalam pembukaan UUD dan Undang-undang itu sendiri. Dengan adanya RUU ini kata Tsabit, Marwah Pancasila itu sendiri bisa turun dan bisa muncul multitafsir di berbagai kalangan.
"Pada pasal-pasalnya banyak poin yang bisa dimulititafsirkan, itu yang dikhawatirkan dapat ditafsirkan oleh banyak golongan. Karena yang ada sekarang sebenarnya sudah cukup," jelasnya.
"Pembahasan tentang ideologi Pancasila itu selesai sudah, dak ada lagi yang membahas itu, semua setuju bahwa Pancasila itu harga mati," tandasnya.
Penundaan pembahasan RUU HIP ini diketahui melalui postingan Menkopolhukam, Mahfud MD, Selasa (16/06) sore. Dalam Tweet tersebut Mahfud menyebut pemerintah menunda membahas RUU HIP dan minta DPR selaku prngusul untuk lebih banyak berdialog dan menyerap aspirasi dulu dengan semua elemen masyarakat.
Menurutnya, saat ini pemerintah masih memfokuskan untuk menghadapi pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).