EMPAT LAWANG, GLOBALPLANET - Menurut Yulius kepastian penghentian pengerjaan gardu induk mereka dapat langsung dari pihak PLN yang waktu itu melapor dan menghadap langsung Bupati Empat Lawang, hal ini tak lain akibat penotongan anggaran akibat mewabahnya penyakit corona, sehingga dana dana termasuk pembangunan jaringan ini dipangkas.
"janjinya agustus ini sudah terang benderang nampaknya diundur dan kita harus lebih bersabar lagi,"kata Yulius.
alhasil, lanjut Yulius janji pln memberikan cahaya terang benderang bulan agustus, hari kemerdekaan RI tahun 2020 nampaknya tidak dapat di tepati namun demikian pihaknya tidak tinggal diam.
meskipun sudah melakukan banyak kata kata tegas, pihaknya harus mengambil langkah cepat berupa koordinasi pemerintah pusat langsung.
paslanya dengan kondisi seperti sekarang ini, yang hidup mati sampai 30 kali sehari bukan hanya dialani masyarakat termasuk rumah dinas nya juga banyak kesrusakan elektronik seperti seluruh ac.
"kita hindari mangkrak lagi, sudah banyak uang rakyat dibangun di gardu induk sana, sejitar 120 Mikyar, jika belum juga ada solusi bisa mangkrak lagi, kami sudah mengirim surat tapi dalam waktu dekat harus ke jakarya langsung mengurusnya, tidak hanya bisa mengandalkan PlN sino maupun Sumsel saj,"kata yulius.
Lebih jauh Yulius menjelaskan ketersediaan aliran listrik mempengaruhi ekononi kerakyatan di Empat Lawang. jika listrik nya bagus bisa dipastikan pembangunan akan mulai dan terus menggeliat. persoalannya hanya sedikit lagi, pembebasan lahan yang dulunya tidak mau ganti rugi sekarang sudah bersedia,tapi kendalala nya dana nya tidak ada akibat covid 19.
"kalau tdk ada gardu induk sulit kita, karena jarak maksimal 20 kl. sementara gardu terdekat lubuinggau dan lahat minimal 70 km," papar nya.