PRABUMULIH, GLOBALPLANET - Namun, Pertamina Gas Niaga menyebutkan, kalau tarif pelanggan Rp 4.200 permeterkubik merupakan tarif terendah, dan tidak sama dengan daerah lainnya di Indonesia.
“Memang kita mengajukan keringanan tarif pelanggan, disebutkan pihak Pertamina Gas Niaga kalau tarif gas kota di sini sebesar Rp 4.200 permeterkubik sudah rendah,” jelas Walikota (Wako), Ir H Ridho Yahya MM ketika dibincangi awak media, Jumat (3/7/2020).
Di sela-sela vidcon tersebut, suami Ir Hj Suryanti Ngesti Rahayu ini mempertanyakan, ke depannya gas kota di Prabumulih masih dikelola PD Petro Prabu atau Pertamina Gas Niaga secara langsung.
“PD Petro Prabu ini kan sebagai operator saja, pembayaran tagihan gas kan ke Pertamina Gas Niaga secara langsung,” ujar ayah tiga anak ini.
Sehingga, kata Politisi Partai Golkar ini, tidak tahu siapa saja telah membayar tagihan gas kota dan juga menunggak.
“Kita tengah koordinasi dengan Pertamina Gas Niaga, terkait pemutusan pelanggan yang menunggak. Rencananya, Oktober mendatang tetapi tidak memungkinkan karena di tengah pandemik Covid-19. Kasihan masyarakat kita, kemungkinan pelaksanaan awal tahun. PD Petro Prabu sendiri sebagai operator, sudah rutin melakukan pemutusan gas menunggak,” pungkasnya.