MEDAN, GLOBALPLANET - Susanto Yang, CEO Sinar Mas Agribusiness and Food Kalimantan Barat, kepada sejumlah media, Senin (20/7/2020), menyebutkan sebagai bentuk upaya peningkatan kewaspadaan serta kesiapsiagaan dalam menghadapi musim kemarau, unit usaha perkebunan kelapa sawit Sinar Mas Agribusiness and Food yang beroperasi di dua Kabupaten, Ketapang dan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat melaksanakan apel siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada 24 Juni lalu.
Tahun ini pihaknya menghadapi dua tantangan besar. Awal tahun ini, ujar Susanto, wabah Covid-19 telah memberikan dampak yang luar biasa pada kehidupan kita baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Kendati BMKG memprediksi cuaca kemarau tidak akan separah tahun 2019, namun pihaknya melihat ancaman karhutla tetap ada dan kita perlu untuk waspada.
“Sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi, kami siap untuk membantu dan bersinergi dengan pemerintah dalam mencegah karhutla kembali terjadi. Secara khusus di Kalimantan Barat, kami memperkuat edukasi kepada masyarakat maupun internal karyawan perusahaan terkait upaya-upaya pencegahaan karhutla serta melakukan kerja sama lintas sektoral bersama Manggala Agni, BRG,
Kepolisian,” kata Susanto Yang.
Susanto mengungkapkan, secara internal Sinar Mas melakukan serangkaian upaya pencegahan agar karhutla tidak terjadi di dalam konsesi perusahaaan.
"Pertama, perusahaan memberikan edukasi dan sosialisasi kepada seluruh karyawan mengenai bahaya dan pencegahan karhutla. Kedua, menyiagakan tim Kesiapsiagaan Tanggap Darurat (KTD) sebagai garda terdepan perusahaan," kata Susanto.
Ketiga, tambah Susanto, membenahi infrastruktur dan pemanfaatan early warning system seperti pemanfaatan teknologi informasi berbasis pengindraan citra satelit untuk monitoring dan deteksi titik panas (hotspot).
Selain itu, pihaknya juga berupaya agar lahan gambut di dalam konsesi perusahaan tetap basah dengan membangun bendungan atau sistem drainase, serta pembuatan sekat kanal.
"Perusahaan memahami bahwa dalam menghadapi ancaman karhutla, kerjasama multipihak dan merangkul pihak luar menjadi sebuah kunci penting dalam menghadapi ancaman karhutla," ujarnya.
Beberapa program seperti pelatihan rutin bersama manggala agni dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan tim KTD Perusahaan serta Masyarakat Siaga Api (MSA) binaan Perusahaan.
Anselmus Achmad Supriyanto, Head of Fire Prevention and Response, Sinar Mas Agribusiness and Food, menambahkan, Selain itu, pihaknya secara rutin melakukan edukasi pencegahaan karhutla bagi siswa-siswa Sekolah Dasar dan Menegah di sekitar area operasional Perusahaan.
Kata dia, beberapa kegiatan edukasi dilakukan bersama Dinas Pendidikan maupun menjalin kerja sama dengan Badan Restorasi Gambut (BRG).
"Selain persiapan, hal yang tidak kalah penting adalah pelaksanaan di lapangan. Secara spesifik deteksi taktis di lapangan. Bagaimana kita memastikan tim di lapangan benar-benar melakukan patroli di lapangan dan pengawasan, sehingga deteksi dini titik api dapat dilakukan dengan segera," kata Anselmus.
Meskipun pihaknya telah memiliki sistem deteksi dini, namun tetap perlu ada pengecekan dan tindak lanjut di lapangan secara cepat.
Untuk itu, Anselmus menyebutkan Sinar Mas memandang sangatlah penting untuk bisa melakukan patroli dengan berbagai pihak secara terpadu. "Kami ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mengambil bagian dalam hal ini," tegas Anselmus.