LAHAT, GLOBALPLANET.news - Pasalnya, underpass yang dibangun pada 2015 lalu dengan panjang 170 meter menggunakan dana APBN sebesar Rp 20 miliar itu, tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Bahkan, underpass pertama di Kabupaten Lahat itu selalu terendam air saat hujan dan sering membuat celaka pengendara.
"Ya, saya sudah meninjau langsung underpass, air masih mengenangi underpass sehingga akses jalan tak berfungsi. Cik Ujang akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait persoalan Underpass tersebut," ujar dia, Jumat (23/10/2020).
Dikatakan Cik Ujang, penyebab genangan air dengan ketinggian hingga 3 meter di underpass tersebut dikarenakan saluran pembuangan air tidak berfungsi. "Ini dikarenakan saluran pembuangan air tidak berfungsi akhirnya air menggenang di jalan hingga 3 meter menjadi seperti kolam," kata Cik Ujang.
Akibat dari hal itu, sambung dia, membuat akses jalan dikawasan tersebut tidak berfungsi atau lumpuh yang berimbas terhadap aktivitas maupun perekonomian masyarakat sekitar.
"Tergenangnya air mengakibatkan mati total, jelas perekonomian masyarakat sekitar terganggu yang mana akses jalan tidak bisa dilalui. Kita akan koordinasikan dengan Kementerian Perhubungan supaya jalan ini bisa dilalui lagi," tutupnya.