PALEMBANG, GLOBALPLANET - Pasar tersebut didirikan untuk meningkatkan angka konsumsi ikan masyarakat Sumsel yang baru mencapai 44,36 kg/kapita pada 2019. Angka tersebut berada dibawah angka konsumsi ikan nasional yang mencapai 54,49 kg/kapita.
"Kita hari ini bersama-sama menyaksikan bagaimana kita menunjukkan ke seluruh masyarakat bahwa Pemerintahan Pak Jokowi benar-benar fokus mencari jalan keluar bagi masyarakat yang ekonominya sekarang sedang terpuruk," kata Edhy.
PIM yang terletak di Jalan MP Mangkunegara, Kelurahan 8 Ilir, Kecamatan Ilir Timur III tersebut dibangun sejak Juli 2019 dan diselesaikan pada Maret 2020. Pasar ini menempati lahan seluas 9.319 m2 yang terdiri dari 2 lantai dengan total luas bangunan 6.348 m2.
Adapun fasilitas di PIM terdiri dari lapak ikan hidup, segar dan olahan sebanyak 154 unit lapak, foodcourt 10 unit, coldstorage berkapasitas 15 ton 1 unit, ice flake machine berkapasitas 1,5 ton/hari sebanyak 1 unit, tempat bongkar muat, IPAL serta fasilitas penunjang berupa kantor pengelola, ruang promosi, ruang kesehatan dan mushola.
"Selain berbelanja, konsumen juga dapat menikmati ikan yang dibeli diolah langsung di lantai dua. Kami serahkan fasilitas PIM ini ke Pemerintah Daerah untuk dikelola Pemerintah Kota Palembang," jelasnya.
Saat ini jumlah pedagang yang memanfaatkan PIM Palembang sebanyak 164 orang yang terdiri dari pedagang ikan segar, ikan hidup, restoran/kuliner dan komplimenter.
Di tempat yang sama Gubernur Sumsel Herman Deru didampingi Wali kota Palembang Harnojoyo, menambahkan dengan adanya PIM akan mendekatkan ikan-ikan segar dengan dapur masyarakat.
Deru menginginkan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dapat membantu Pemerintah Kota Palembang dalam mengelola pasar untuk menciptakan ekosistem yang bagus.
"Ini sangat monumental, karena di Pulau Sumatera baru di Palembang yang dibangun, makanya kita jaga sama-sama dan kita bantu Wali Kota, agar terjadi ekosistem dan sirkulasi ikan yang baik serta membantu nelayan memasarkan ikan-ikan hasil tangkapan, " ujar Deru.