loader

Pembangunan Banyak Tertunda, PAD PALI Menurun

Foto

PALI, GLOBALPLANET - "Faktor menurunnya PAD dari sektor galian C akibat banyaknya pembangunan fisik yang ditunda karena anggarannya dialihkan untuk penanggulangan dan penanganan Covid-19. Tetapi menurunnya pendapatan dari galian C, bukan hanya di PALI tapi seluruh daerah di Indonesia," ujar Amrullah, Senin (23/11/2020).

Diakui Amrullah bahwa bukan hanya dari sektor galian C saja yang terpengaruh adanya wabah Covid-19, tetapi juga dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta retribusi parkir.

"Kondisi ekonomi masyarakat yang terdampak corona sangat mempengaruhi setoran PBB juga retribusi parkir. Banyak masyarakat menunda membayar PBB yang berimbas PAD kita menurun. Adapun retribusi parkir menurun karena jumlah kunjungan masyarakat untuk membesuk ke rumah sakit dibatasi, daya beli masyarakat juga menurun yang berimbas pengunjung pasar yang biasanya membludak yang rata-rata memarkirkan kendaraannya juga merosot," tukasnya.

Tetapi untuk pajak dari perusahaan, seperti pajak penerangan jalan non PLN juga PBB perusahaan masih berjalan lancar.

"Kalau dari perusahaan masih lancar walaupun masih ada beberapa perusahaan belum memenuhi kewajibannya membayar PBB. Tetapi dalam satu setengah bulan waktu yang tersisa ini kita akan lakukan penagihan secara door to door, baik ke perusahaan atau masyarakat melalui kepala desanya," tandasnya.

Khusus untuk perusahaan, ditegaskan Amrullah apabila sampai akhir tahun tidak membayar pajak, baik PBB atau pajak penerangan jalan non PLN, maka yang akan melakukan penagihan bukan Bapenda lagi tetapi oleh Kejaksaan.

"Kita sudah bekerja sama dengan Kejari PALI untuk lakukan penagihan terhadap perusahaan yang tidak kooperatif. Kerja sama dengan Kejari merupakan instruksi KPK bagi seluruh daerah. Artinya apabila ada perusahaan yang membandel, pihak Kejari yang turun langsung," tegasnya.

 

PAD

Share

Ads