PRABUMULIH, GLOBALPLANET.news - Kepala Proyek PT BGP, Mase melalui Kepala Humas, Kosim, menyebutkan, sosialisasi Seismik 3D Chrysant menyisakan 5 kelurahan/desa. Antara lain, Desa Tanjung Menang, Desa Muara Sungai, Kelurahan Karang Jaya, dan lainnya.
"Kita tidak hanya sebagai pelaksanaan survei seismik 3D Chrysant saja, tetapi ganti rugi terkena proses seismik juga menjadi tanggung jawab PT BGP,” ujarnya kepada awak media, Kamis (26/11/2020).
Kata Kosim, target selesai atau rampung recording sekitar 8 bulan. “PT BGP, hanya melakuan survei dan recording saja. Data mana ada potensi, Pertamina yang menentukan penggunaannya,” jelasnya.
Untuk proses ganti rugi, sambung dia, meter pajang Rp 5 ribu sedangkan untuk lubang bor sebesar Rp 50 ribu per titik. Selanjutnya, masalah ganti rugi tanam tumbuh disesuaikan dengan Peraturan Gubernur (Pergub). “Masalah ganti rugi dan dampak keluhan masyarakat akan menjadi perhatian dilakukan respon, asalkan sesuai aturan dan ketentuan,” jelas dia.
Selama sosialisasi, kata dia, ada pro dan kontra dari masyarakat terkait proses pelaksanaan seismik 3D Chrysant ini. “Menurut kita itu hak masyarakat, setuju atau tidak. Kita hanya mengimbau untuk mendukung. Apalagi, seismik 3D Chrysant untuk menambah cadangan minyak dan gas (Migas). Guna menyongsong dan memenuhi target menunjang produksi Migas nasional,” bebernya.
Dirinya berharap, tugas PT BGP sebagai pelaksana survei atau pemetaan potensi Migas bisa berjalan lancar dan tanpa kendala berarti. “Semoga, semua kendala ada solusinya. Untuk memperlancar tugas kita,” tutupnya.