loader

8 KK Korban Kebakaran di Dekat Stasiun Kertapati Butuh Bantuan

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Informasi yang diholimpun GlobalPlanet di lokasi kebakaran, Jumat (27/11/2020) pagi, nampak warga yang rumahnya terbakar masih berupaya mencari sisa barang yang mungkin masih bisa digunakan.

Di lokasi juga sudah berdiri posko bantuan kebakaran yang dibuka oleh Kelurahan Kertapati, RT 03, dan dijaga petugas Kepolisian.

Hingga berita ini ditayangkan, belum ada bantuan dari pemerintah Kota Palembang, hanya ada bantuan dari organisasi sekitar melalui Jumat barokah yang membagikan nasi bungkus, serta bantuan dari PT BA yang memberikan sembako berupa beras dan mie instan. 

Jumana (29) yang rumahnya habis tak tersisa, saat di wawancarai mengaku saat kejadian dirinya sedang mencuci piring dan tiba-tiba anaknya teriak ada kebakaran. "Saya langsung ke luar rumah, ternyata api sudah besar dari bagian dapur rumah Hadiwanto yang berada persis bersebelahan rumah saya," katanya.

Lalu, Jumana mengaku karena panik langsung berlari menyelamatkan diri sehingga tidak ada yang bisa dibawa hanya pakaian yang melekat di badannya. "Habis semua harta benda saya, tidak sempat diselamatkan. Saya berharap kepada pemerintah agar rumah kami bisa dibangun lagi," harapnya dengan wajah sedih.

Dalam peristiwa ini, tercatat ada 8 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 29 jiwa yang rumahnya terbakar, dari 8 KK ini yang habis rata dengan tanah rumahnya dilalap api ada 4 KK dengan 19 jiwa penunggu.

Lurah Kertapati, H Murgi Hertanto saat ditemui mengungkapkan, bahwa pasca kebakaran pihaknya dalam keadaan darurat ini membangun posko untuk bantuan korban kebakaran. "Hari ini kita bangun posko bantuan korban kebakaran dan mendata warga yang menjadi korban, dan sudah ada beberapa orang atau perusahaan yang memberikan bantuan," ujarnya.

Terpisah, Hadiwanto (46), rumah yang menjadi sumber api hingga terjadi kebakaran twrsebut mengatakan, saat kejadian dirinya sedang bekerja. "Saya masuk dinas pak, hanya ada istri dan anak di rumah," jelas pria yang bekerja di PJKA ini.

Sementara istrinya, Yuyun (40) mengaku kalau saat terjadi kebakaran dirinya tidak sedang memasak atau menghidupkan kompor. "Saya sedang di kamar mandi mau mandi saat mendengar teriakan anak ada kebakaran. Sya langsung keluar kamar mandi sampai tidak sempat memakai celana dalam karena buru-buru," katanya.

Jadi, menurut Yuyun kebakaran bukan karena kelalaian menghidupkan api, karena tidak ada yang sedang menghidupkan.

Kapolsek Kertapati, Iptu Irwan Sidik membenarkan adanya insiden kebakaran yang menimpa 8 KK dan 29 jiwa di Jl Ki Merogan, Gang Merogan 4, Kecamatan Kertapati. "Untuk sementara asal api masih dalam penyelidikan," ujarnya. 

Share

Ads