PALEMBANG, GLOBALPLANET - Kecelakaan yang terjadi sekira pukul 20.00 WIB tersebut menyebabkan Nabon meninggal dunia akibat mengalami luka yang cukup parah di bagian kepalanya.
Nabon yang tinggal di Jalan Talang Kepuh, Kecamatan Gandus Palembang diduga menjadi korban tabrak lari hingga menyebabkan korban meregang nyawa saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Suasa duka bercampur haru pun mengiringi pemakaman Nabon pada Selasa (8/12/2020) sekira pukul 13.00 WIB.
Nabon sendiri merupakan driver ojek online Palembang. Rekan-rekan ojol pun ramai memadati rumah duka untuk mengantarkan korban ke peristirahatan terakhirnya.
Ratusan driver ojol Palembang mengiringi mobil ambulance yang mengangkut jenazah korban ke peristirahatan terakhirnya di TPU Gandus Palembang
Keluarga korban pun tampak berkaca-kaca melihat Nabon yang merupakan tulang punggung keluarga harus pergi terlebih dahulu untuk selamanya.
Sayuti (58) paman korban mengatakan, sebelum kecelakaan yang merenggut nyawa korban, korban berniat untuk pergi takziah ke rumah salah satu rekannya.
Seusai pulang menarik penumpang, korban terlebih dahulu pulang ke rumah sebelum pergi takziah.
"Tepatnya di Jalan Soekarno Hatta, dekat Mansion korban ditabrak oleh mobil pickup. Ini berdasarkan saksi yang melihat kondisi waktu terjadinya kecelakaan itu," kata Sayuti saat diwawancarai usai penguburan korban, Selasa (8/12/2020).
Setelah kecelakaan tersebut, mobil yang menabrak korban sempat berhenti. Namun tak lama setelah itu mobil tersebut langsung pergi meninggalkan korban.
Diakatakan Sayuti, korban merupakan anak sulung dari lima bersaudara. Korban juga merupakan tulang punggung keluarga.
"Kalau kesehariannya anaknya ini baik bahkan taat beragama orangnya. Malam itu juga tidak ada tanda-tanda sebelum korban pergi, dia juga sempat bercanda gurau sama adiknya sebelum pergi," lanjutnya.
Atas kejadian yang merenggut nyawa ini, keluarga korban pun meminta kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas pelaku.
"Untuk pelaku juga agar dapat bertanggung jawab atas perbuatannya yang telah menghilangkan nyawa korban ini. Nanti dulu masalah benar atau salah kami minta pertanggungjawabannya," kata Sayuti.