PALEMBANG, GLOBALPLANET.news - Truk-truk yang diduga milik PT VC, yang belakangan diketahui salah satu pihak subkontraktor pelaksanaan pekerjaan konstruksi pembangunan jalan tol itu juga mengakibatkan debu sehingga warga pun mengaku aktivitas mereka menjadi terganggu.
Terlebih, di sisi kanan maupun kiri jalan pemukiman terdapat rumah-rumah warga yang secara otomatis tercemari debu, dan menimbulkan polusi udara yang mengancam kesehatan lingkungan warga sekitar.
“Yang jelas debu banyak, jalan kami rusak. Koordinasi dengan masyarakat juga tidak ada. Bahkan kabel-kabel yang dilewati diatas jalan itu mereka elak-elakkan saja,” ungkap Adi Candra, warga setempat saat dibincangi oleh wartawan di lokasi. Jumat (11/12/2020).
Untuk mengurangi paparan debu, timpal Suparman, warga lainnya ini juga menuturkan warga sempat berinisiatif menyirami jalanan setiap kali ada kendaraan berat yang melintas dan bahkan melaporkannya ke pemerintahan setempat.
Namun, lanjut pria yang sehari-hari bekerja sebagai petani karet yang kerap melintasi jalan tersebut menilainya sia-sia, lantaran tidak ada tindakan yang diambil oleh pihak pemerintahan setempat hingga saat ini.
Padahal, kata dia Wali Kota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM beberapa waktu lalu pun telah melayangkan surat kepada pihak pelaksana konstruksi proyek jalan tol seksi Prabumulih-Muara Enim terkait izin penggunaan dan pemanfaatan jalan akses.
“Kami cuma berharap ada solusi yang tepat dari seluruh pihak yang terkait, yang tentunya bisa melibatkan dan menguntungkan warga masyarakat di sekitar jalan yang mereka lintasi ini,” ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan dari pihak perusahaan PT VC belum memberikan komentar menanggapi keluhan warga tersebut. Wartawan portal ini sudah mencoba mengkonfirmasi melalui pesan WhatsApp namun hingga berita ditayangkan pihak perusahaan belum memberikan balasan.
Akan tetapi, portal media ini masih akan berupaya untuk mengkonfirmasi ke pihak-pihak terkait lainnya atas keluhan warga tersebut.