PALI, GLOBALPLANET.news - Sebab, Desa Curup menjadi langganan banjir setiap tahunnya karena berada di pesisir Sungai Lematang. Akibatnya, warga harus berjibaku mengatasi genangan air yang merendam pemukiman.
Seperti diungkapkan, Ijal Bakrie (25) salah satu warga setempat menuturkan bahwa, dalam setahun desanya dapat direndam banjir lima sampai enam kali.
"Harapan kita pemerintah daerah dalam hal ini Pemkab PALI agar lebih serius lagi menangani perihal ini, mengingat banjir di desa kami bisa mencapai 5-6 kali pertahun dengan ketinggian rata-rata 1-1,5 Meter," ungkap ijal, Kamis (14/1/2021).
Dirinya juga menjelaskan bahwa, sejak Rabu sore (13/1/2021) kemarin, sekitar pukul 05.00 WIB, luapan air Sungai Lematang sudah dirasakan warga. Meskipun kerap terjadi, tetapi tetap saja masyarakat masih kesulitan dan perekonomian terganggu.
"Banjir di desa kita berimbas rumah warga yang terendam, sulitnya akan air bersih, kebun sayur yang gagal panen dan yang paling parah lagi lumpuhnya perekonomian kerena mayoritas masyarakat petani tidak dapat beraktifitas akibat genangan air," jelasnya.
Meskipun demikian, dirinya mengapresiasi atas perhatian dan kepedulian Pemkab PALI yang setiap kali terjadinya banjir selalu memberikan bantuan berupa bahan pokok, obat-obatan dan lainnya.
"Tetapi alangkah lebih baiknya jika pemerintah mengambil langkah yang lebih serius lagi, sebagai contoh membuatkan bendungan atau sejenisnya. Saya kira hal itu jauh lebih baik lagi, karena mengingat desa kami satu-satunya desa yang rentan terhadap banjir," pungkasnya.