LAHAT, GLOBALPLANET.news - Rendahnya minat petani itu disebabkan berbagai faktor, salah satunya adalah keraguan dari para petani itu sendiri.
"Petani yang ikut (asuransi usaha tani padi) ini masih rendah. Penyebabnya ada anggapan bahwa berurusan administrasi sulit, padahal tidak sama sekali," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lahat, Ir Otong Heriadi SP MSi melalui Kabid Sarana Prasarana didampingi Kasi Pembiayaan dan Investasi, Lenny Suwita SP MM, Sabtu (30/1/2021).
Untul urusan administrasi, sambung dia, sangat mudah dilakukan, dimana para petani cukup lewat penyuluh mengumpulkan foto copy KTP dan mengisi blangko yang telah disiapkan.
"Faktor lain yang menyebabkan rendah peminat yaitu ada juga anggapan klaim tidak dibayarkan. Padahal nyatanya klaim petani selalu dibayarkan," terang dia.
Oleh karena itu, sambung dia, pihaknya terus memberukan sosialisasi kepada para petani. "kita terus berikan pahamanan tentang jaminan kegagalan berusaha tani padi ini,” kata dia.
Dari data yang dimiliki pihaknya, sambung dia, pada 2020 lalu tercatat 140,25 hektar lahan sawah atau 17 kelompok tani yang terdaftar. Kelompok tani yang terdaftar dari Kecamatan Tanjung Tebat, Kota Agung, Pulau Pinang, Gumay Ulu dan Pagar Gunung.
"Untuk tahun 2021, diawal Januari baru satu berkas yang masuk untuk mendaftar, itupun yang daftar merupakan kelompok tani yang pernah mengklaim asuransi, karena sudah merasakan manfaatnya," tandas dia.