PALI, GLOBALPLANET. - Hal tersebut membuat warga resah, apalagi sebelumnya tidak ada izin dari warga termasuk sosialisasi mengenai bakal adanya kegiatan seismik itu. Salah satu pemilik kebun yang berada di wilayah Desa Tanah Abang Selatan, Eko (37) mengatakan, dirinya bersama dengan warga lainnya tidak diberitahu jika akan adanya kegiatan seismik itu, baik dari pihak perusahaan maupun pemerintah desa setempat.
"Kami pemilik kebun tidak tahu kalau ada kegiatan seismik itu, makanya kami terkejut. Kami tahunya setelah pengurus kebun memberitahu kalau ada banyak kabel yang membentang di kebun. Mestinya pihak perusahaan beretika saat mau mengadakan kegiatan itu," ucapnya saat dibincangi, Kamis (4/2/2020).
Setelah mengetahui hal tersebut, ditegaskannya, dirinya langsung memberi peringatan kepada pekerja seismik agar tidak melakukan kegiatan di kebun miliknya. "Saya minta semua kabel digulung dan tidak ada kegiatan di kebun saya, apalagi melakukan peledakan dinamit," tegasnya.
Senada dengan itu, salah seorang warga Desa Persiapan Tanah Abang Barat, Kecamatan Tanah Abang, Efriansyah (30) mengaku, jika bangunan rumahnya banyak yang mengalami retak akibat peledakan dinamit, sehingga dirinya resah dan mengancam keselamatan keluarganya.
"Bangunan rumah kami banyak yang retak. Memang ada satu titik di dalam rumah yang sudah retak sekitar satu meter. Tapi, setelah ada peledakan dinamit retak dirumah saya bertambah panjang menjadi empat meter," bebernya.
Diungkapkannya, kegiatan peledakan dinamit itu sudah terjadi sekitar tiga hari. Dimana dalam satu hari terdengar sekitar 30 kali ledakan. "Suara ledakan itu sangat kuat dan membuat rumah bergetar. Makanya ada beberapa bagian rumah yang sebelumnya bagus sekarang sudah retak," ungkapnya.
Efriansyah menuturkan, dirinya resah dengan kegiatan seismik itu. Apalagi, lokasi ledakan dinamit seismik tidak jauh dari rumahnya. "Jarak lokasi peledakan dinamit dari rumah saya sekitar 100 meter. Makanya suara dan getarannya begitu terasa," tuturnya.
Sementara Humas PT BGP, Semar mengatakan, jika untuk permasalahan rumah retak bagian lain yang menangani, sementara dirinya hanya mengurusi permasalahan lahan. "Kalau ada warga pemilik lahan yang mengeluh, maka akan kami data apa masalahnya," tukasnya.