loader

PALI Buat Rancangan Penanggulangan Kemiskinan, 4 Lintas Sektoral Ini Diminta Berperan Aktif

Foto

PALI, GLOBALPLANET.news - Plt Kepala Bappeda Kabupaten PALI, Ahmad Jhoni, mengatakan, dalam membuat rancangan tersebut, Bappeda memanggil empat sektoral di luar Pemkab PALI untuk bisa mensinergikan rancangan untuk penanggulangan kemiskinan di Bumi Serepat Serasan. 

"Empat lintas sektoral tersebut seperti Kementerian Agama PALI, Forum CSR PALI, Badan Pertanahan Nasional, serta BPJS Kesehatan. Mereka diminta untuk bisa mensinergikan lima tahun ke depan, dalam membuat rancangan penanggulangan kemiskinan daerah yang nantinya akan dituangkan dalam RPJMD kabupaten PALI," ujar dia dibincangi usai menggelar Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten PALI, Rabu (17/2/2021).

Keempat sektoral itu, sambung dia,  memiliki peranan masing-masing dalam pengentasan kemiskinan di Kabupaten PALI, seperti Forum CSR dengan memanfaatkan dana yang ada melakukan pembinaan kepada masyarakat dalam hal pengembangan ekonomi.

"Kemudian Kemenag PALI melalui Pondok Pesantren, membuat terobosan penanggulangan kemiskinan dengan kegiatan bermanfaat untuk masyarakat. Serta BPN mampu untuk menjalankan program pembuatan sertifikat gratis di empat desa yang masuk kawasan hutan, sehingga masyarakat tidak lagi was-was. Dan UMKM yang akan terus dioptimalkan," terang dia.

"Dalam penanggulangan kemiskinan daerah, pemerintah pada dasarnya harus membantu masyarakat dengan menekan pengeluaran mereka. Makanya kesehatan dan pendidikan masyarakat sudah dijamin, usaha masyarakat bakal dibantu, sehingga bisa mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten PALI," tambahnya. 

Sementara itu, Staf Ahli Bupati PALI Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan, Sunardin, SH menerangkan bahwa sebagai salah satu solusi untuk menanggulangi kemiskinan daerah, bisa dilakukan dengan meningkatkan hasil pertanian. 

"Penanaman padi organik seperti yang disampaikan dari Forum CSR, kemudian peningkatan gula aren yang kini banyak digeluti usahanya oleh warga di kecamatan Tanah Abang. Karena, kalau bertani, tidak ada habis masanya. Kalau jadi pegawai ada masa pensiunnya," jelas Sunardin.

Share

Ads