MEDAN, GLOBALPLANET.news - "Tetapi tetap saja ada pihak-pihak yang tertipu dengan kecambah yang dipasarkan tersebut. Nah, kami menggunakan teknik dan teknologi khusus," kata Staf Seed Production SSPL PT Socfindo, Zulkifli Lubis, di Medan, Senin (15/3/2021).
Kata Zulkifli, PT Socfindo menggunakan teknologi barcode agar konsumen bisa menelusuri jejak dan kualitas benih produksi Socfindo. Di plastik tempat benih yang dipasarkan, kata Zulkifli, ada barcode yang bisa dipindai atau scanning oleh konsumen, jumlah benih per plastik adalah 100 plus tiga butir.
"Proses pemindaian atau scanning bisa menggunakan handphone, langsung ke barcode yang tertera, lalu tak lama kemudian akan ada konfirmasi dari pihak kami bahwa benih yang dibeli konsumen adalah asli," kata Zulkifli didampingi Bagian Seed Sales & Marketing PT Socfindo, Agustiaman Purba dan Hilman Suhadi.
Teknologi barcode, kata Zulkifli, juga mereka terapkan ketika dalam proses pengembangan di pohon induk dengan teknik-teknik tertentu yang terukur. Dengan demikian, seluruh porses perbenihan yang dilakukan Socfindo bisa ditelusuri, diawasi ketat hasil dan mutunya, serta bisa dipertanggungjawabkan kualitas benihnya.
Ia mengatakan, teknik penciptaan benih dan penggunaan teknologi barcode telah mereka tunjukan ke puluhan petani sawit swadaya yang tergabung dalam Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE), baik dari Provinsi Jambi maupun Provinsi Bangka Belitung (Babel).