PALEMBANG, GLOBALPLANET.news - Tingginya konsumsi ikan di Kota Palembang, kata dia, tidak lepas dari kebiasaan masyarakat mengkonsumsi makanan tradisional yang berbahan ikan yakni pempek, tekwan, dan lainnya.
"Konsumsi ikan di Kota Palembang melebihi 60 kilogram/kapita/tahun. Hal ini dikarenakan, terbantu dengan konsumsi ikan di Palembang yang tertopang oleh produk olahan seperti pempek dan sebagainya," ujar dia.
Meski konsumsi ikan di Kota Palembang tinggi, sambung dia, secara keseluruhan konsumsi ikan di Provinsi Sumsel masih rendah yakni 44 kilogram/kapita/tahun. "Target nasional yang terlalu tinggi cukup membebani bagi provinsi-provinsi di wilayah Barat termasuk Sumsel. KKP menetapkan target dari 56 kilogram/kapita/tahun di 2020 lalu dinaikkan menjadi 62,5 kilogram/kapita/tahun pada 2024 mendatang. Sumsel saja di tahun 2020 hanya 44 kilogram/kapita/tahun," ungkap Widada.
Lanjut dia, beda dengan Indonesia bagian Timur yang setiap harinya memakan ikan dan ukuran tangkapan ikan lebih besar. Jadi konsumsi ikan masyarakat Indonesia wilayah Timur memang jauh melebihi nasional.
Widada mengatakan, produksi ikan di Sumsel mencapai 60,7 ribu ton per tahun yang terdiri dari baik ikan hasil tangkapan dan budidaya.
"Tahun ini kami ada Rakornas di Bandung, untuk mengkoreksi standar jumlah konsumi ikan. Kalau tahun depan sudah tinggi kami susah ngejarnya, kalau standarnya yang dipakai wilayah Timur kami yang di wilayah barat susah ngejarnya," tutupnya.