MEDAN, GLOBALPLANET.news - Unjuk rasa itu mendesak Wali Kota Medan Boby Nasution mencopot dua Kepala Dinas di jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Medan. Dalam unjuk rasa yang berlangsung tertib itu, para aktivis silih berganti berorasi menyampaikan tuntutannya.
Para mahasiswa mengatakan, desakan pencopotan terhadap oknum kepala dinas karena ada dugaan praktek pungutan liar (pungli) dalam salah satu layannya, walau saat ini sistemnya sudah online.
Sementara desakan pencoptan terhadap oknum kepala dinas lainnya di Medan terkait dugaan bagi-bagi proyek dalam kegiatan pengadaan langsung tahun 2020. “Kami duga ini sarat dengan muatan KKN,” ujar pengunjuk rasa.
Tak hanya itu, mahasiswa juga menduga ada dugaan KKN terkait pelaksanaan kegiatan pasar murah menyambut Hari Raya Idul Fitri tahun 2020.
Aksi mahasiswa itu diterima langsung Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman. Dalam penerimaan itu, sempat terjadi dialog antara Aulia dengan mahasiswa.
“Terima kasih kepada adik-adik mahasiswa, pesan pak Wali Kota, kalau ada bukti terkait Kepala OPD mana yang menyalahkan wewenang, silahkan sampaikan, akan kita tindak tegas,” kata Aulia.
Aulia menegaskan jika pemerintahannya bersama Bobby Nasution fokus menata Medan ke depan. “Kita tak mau lihat kebelakang, kita mau ke depan, dimasa kami jangan coba-coba. Kita sudah perbaiki, tidak ada sistem transaksional di Dishub, semua menggunakan uang elektronik,” kata Aulia.