loader

Kaum Milenial Harus Bisa Padukan Jiwa Entrepreneur dengan Sektor Pertanian

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET.news - Diskusi ini di inisiasi untuk mengajak kaum milenial melihat peluang sektor pertanian di tengah krisis pandemi Covid-19. 

Ketua Duta Pertanian Sumsel, Gusti mengatakan, tidak cukup hanya bercocok tanam, kaum muda juga perlu menambahkan jiwa entrepreneur ketika beralih ke sektor pertanian. 

"Kita HKTI berpeluang mengajak kaum mudah beralih ke sektor pertanian, tapi bukan hanya bercocok tanam seperti biasa harus menjadi petani yang berjiwa enterprenuership agar ada nilanilai tambah bagi petani," ungkap Gusti. 

Untuk saat ini, lanjut dia, HKTI Sumsel ada program percontohan komoditas jagung yang dikelola oleh petani milenial setempat di Kabupaten Banyuasin. 

"Saat ini kami ada program percontohan/demplot komoditi jagung di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Lago, Banyuasin. Yang di kelola petani milenial setempat. Kita bina dari hulu-hilirnya program ini bekerjasama juga dengan PT PUSRI.  Dan jika berhasil kita akan eskalasi ke 17 kab/kota se-Sumatera selatan," jelasnya. 

Namun untuk menarik minat generasi milenial perlu dilakukan dengan secara nyata atau konkret, bukan hanya sekadar imbauan atau ajakan saja. 

"Untuk itu kita harus menghadirkan role model yang telah berhasil, sehingga lebih mudah mengajak milenial terjun ke bidang pertanian. Pemuda tani hkti sumsel dan duta pertanian sumsel harus menjadi jawaban itu. Dan juga pemerintah kami harap harus mendukung penuh," ujarnya. 

Ketua Komisi II DPRD Sumsel sebagai narasumber yang hadir, mengatakan sepakat dengan hal itu dan sudah mengusulkan perda inisiatif terkait pendidikan pertanian tetapi masih terkendala belum sepakat dari anggota DPRD yang lain untuk membuat Perda Inisiatif. 

"Masih ada kendala saat ini karena belum menemukan kesepakatan. Tapi supaya tidak ada kekosongan baru di dorong melalui 1000 penyuluh pertanian di Sumsel dan akan di tambah 400," ujarnya. 

Share

Ads