PALEMBANG, GLOBALPLANET - Saat di konfirmasi, Leni (38) istri dari korban membeberkan kejadian pembacokan yang dialami suaminya bermula dari kabel listrik milik rumah tetangganya ini melintang di depan rumahnya.
"Kabel listrik rumah dia itu melintang di depan rumah kami. Suami saya ini lagi di luar rumah, lagi bersih bersih ranting pohon di depan rumah terus kena kabel listrik punya mereka," kata Leni, Rabu (23/6/2021).
Leni menambahkan saat suaminya Solihin bersih bersih ranting pohon dan mengenai kabel listrik tetangganya, Solihin sempat memberitahu tetangganya soal ranting pohon yang mengenai kabel listrik milik tetangganya.
"Suami saya ini malah sempat ngomong ke dia (tetangga rumahnya) untuk benerin kabel listrik yang kena ranting. Eh dia ini malah tersinggung. Mulai dari SB pelaku, istri dan saudaranya mengeroyok suami saya. Dan SB ini yang bacok suami saya pakai parang," ungkapnya.
Masih katanya, suaminya sempat mengatakan kepada tetangganya kalau kabel listriknya terkena ranting dan meminta jangan marah dulu karena dirinya tidak ada maksud jahat.
"Benar suami saya ini kan sempet ngomong ke pelaku bahwa kabel listrik kamu ini kena ranting pohon pas bersih bersih kalau ada lampu mati ngomong ya jangan marah. Eh tetangga kami ini malah ngoceh atau marah marah, tersinggung lah intinya," jelas Leni.
Leni mengatakan suaminya sempat tertunduk tak sadar di depan rumah dan menghadap ke sungai.
“Kemudian tetangga kami ini keluar dari rumah langsung membacok suami saya dengan menggunakan parang sampai kepala bagian kiri suami saya ini robek, pelipis, jidat dan telinga juga terluka. Dia ini bacok suami saya sendirian tapi ada yang ngomong ke saya, suami saya ini dikeroyok orang tiga termasuk si Sobri (diduga pelaku pembacokan) yang bacok suami saya,” jelas Leni.
Menurut Leni, memang sudah 4 tahun terakhir sudah ada pertengkaran dengan tetangganya ini. "Mereka ini sering melempari rumah kami dengan batu setiap malam, pokoknya bikin kami gak betah tinggal di rumah sendiri," tukasnya.
Lima tahun bertetangga, Leni dan Solihin merasa tidak tenang bahkan ada niatan akan menjual rumahnya karena sering diganggu. "Kami ini kan sudah lima tahun tinggal di sana, jadi selama lima tahun bertetangga sama mereka ini gak pernah merasa tenang bahkan kami mau jual rumah," tutupnya.