OKU TIMUR, GLOBALPLANET - Dilema yang kerap terjadi disaat musim tanam, pupuk langka dan susah didapat sehingga membuat petani baik petani padi maupun petani jaung sangat kesulitan.
Dampaknya tentu berpengaruh pada hasil panen yang turun. Kondisi ini dirasakan oleh petani jagung di wilayah Kecamatan Buay Pemuka Peliung, OKU Timur yang hasil panen turun draktis.
Basuni (65) petani Jagung Desa Negeri Agung Buay Pemuka Peliung, pada Rabu (21/12/2022) memasuki musim taman dia menanam jagung dilahan sekitar tiga hektare. Jika dimasa tanam kebutuhan pupuk terpenuhi hasil panen yang didapat mencapai kurang lebih 20 ton setiap panen.
"Musim sekarang kita sama sekali tidak menggunakan pupuk, bukan karena sengaja tidak menggunakan namun pupuknya tidak ada, kita sudah keliling mencari ke Martapura, Buay Pemuka Peliung saat itu seluruhnya kosong, dan hasilnya begini dari 20 ton turun drastis menjadi 10 ton,"tambahnya.
Sebagai petani dia hanya bisa pasrah, sempat berpikir untuk berhenti berkebun jika kondisi ini terus terjadi. Bahkan beberapa petani jagung di desa setempat juga telah banyak berhenti bertanam jagung.
"Jika dibantu pupuk hasil panen kemungkinan tidak akan turun drastis. Kami minta kepihak terkait baik dari dinas dan pemangku kepentingan lainnya pikirkan nasib petani,"jelasnya.
Kondisi serupa juga dirasakan Edi (67) petani di Desa Pulau Negara, sekaranf masih bingung apakah akan melanjutkan tanaman jagung maupun stop sementara. Karena sampai sekarang belum ada tanda-tanda pupuk urea ini ada di pasaran.
"Sekarang ini kita masih bimbang, khawatirnya ketika sudah melakukan penanaman pupuk tidak ada ini bisa membuat jagung kerdil dan pertumbuhan jelek menyebabkan hasil panen kita menurun sekarang kita stop dulu berkebun,"terangnya.