PALEMBANG, GLOBALPLANET - Beredarnya informasi mengenai adanya pungli dan premanisme di Pasar Modern Plaju, dipastikan tidak ada.
Hal ini diungkapkan Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Mokhamad Ngajib didampingi Kapolsek Plaju, AKP Firmansyah ketika menyapa masyarakat di Pasar Modern Plaju dalam kegiatan Jumat Curhat, Jumat (30/12/2022).
"Kita pastikan tidak ada pungli maupun premanisme di wilayah hukumnya termasuk di pasar Modern Plaju ini," katanya kepada wartawan.
Namun, Kapolrestabes juga tidak menyangkal adanya salah paham antara Pengelola Pasar dengan Pengelola Parkir di Pasar Plaju.
"Memang baru-baru ini terjadi perdebatan antara pengelola parkir dan pengelola pasar. Tapi semua akan kita undang ke Polrestabes Palembang, untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut. Kami berharap, perdebatan ini selesai sehingga Kamtibmas di kawasan Plaju tercipta," tambahnya.
Sementara itu, Ade Saputra (44) mengaku tidak benar adanya parkir liar di Pasar Plaju. "Kami kerja berdasarkan SK yang dikeluarkan Dishub Kota Palembang nomor
895.7/173/BULANAN/UPTD PARKIR SELATAN/IV dengan lokasi Jalan Pintu Besi I, Pintu Besi II - Halaman Bahu Jalan Pintu Besi I dan Pintu Besi II," ungkapnya.
Lebih jauh dikatakannya, ungkapan pengelola pasar, DR saat acara Jumat Curhat Kapolrestabes Palembang itu, tentang pengancaman dan penarikan retribusi melebihi standar tidak benar.
"Kami tetap ikuti aturan yang telah ditentukan pemerintah Kota Palembang, Dishub Kota. Motor Rp 1.000 dan mobil Rp 2.000 memang terkadang masyarakat memberikan lebih, tapi kami tidak pernah memaksa dan perlu diketahui selama ini kami memenuhi tanggung jawab kami dengan menyetor ke pengelola pasar," jelasnya.
Sementara itu, Pengelola Pasar, Damiri menjelaskan banyaknya pungli dan preman di Pasar Plaju, sehingga membuat situasi selalu tidak kondusif. "Memang empat bulan terakhir ini meresahkan kami, ada pungli. Sementara disini ada tujuh titik parkir dan jika banyak pungli, bagaimana kami mau stor PAD," katanya.