loader

Pemkab OKI Komitmen Perangi Berita Hoax

Foto

OKI, GLOBALPLANET - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten OKI, Alexander Bustomi melalui Kasi Kemitraan, Adiyanto mengungkapkan, hoax ini bisa berdampak besar terhadap berbagai sektor. Bahkan, hoax bisa menyebabkan kepanikan ditengah masyarakat seperti yang baru-baru ini terjadi di OKI terkait isu Covid-19.

“Kemarin di OKI dihebohkan oleh isu hoax yang menyebutkan bahwa di RSUD Kayuagung terdapat enam pasien suspek Corona. Padahal di sana hanya ada satu pasien yang juga belum dipastikan apakah positif Corona atau tidak dan statusnya masih dalam pemantauan,” katanya pada acara Lokakarya Pendidikan tentang Hoax Busting di Kayuagung, Selasa (17/03/2020).

Menurutnya, pelatihan ataupun workshop seperti ini sangat penting untuk menangkal berita-berita hoax yang beredar di masyarakat. Dia berharap, melalui kegiatan ini masyarakat bisa lebih memahami mana berita yang benar dan mana yang hoax.

“Bupati juga sangat menyambut baik kegiatan ini. Ini dinilai sangat positif dan semoga kegiatannya bermanfaat,” ujarnya.

Ketua Pelaksana, Heryanto mengungkapkan, pada workshop ini sengaja menghadirkan peserta dari dunia pendidikan seperti kepala sekolah ataupun guru. 

“Dengan begitu diharapkan mereka bisa menginformasikan kegiatan ini kepada murid-muridnya, wali murid, hingga lingkungan sekitar,” katanya.

Salah seorang pemateri yang juga merupakan trainer Google inisiatif mengungkapkan, bahaya hoax ini tidak kalah dari bahaya virus Corona yang saat ini tengah viral. Untuk itu, menurutnya sangat perlu untuk dipahami isu ataupun isi suatu informasi serta berita.

Apalagi, lanjutnya perkembangan teknologi saat ini membuat penyebaran informasi begitu cepat. “Untuk itu perlu dipahami dalam penggunaan dan pemanfaatannya. Sebaiknya lebih berhati-hati dalam membagikan, atau meneruskan pesan ataupun informasi yang diterima di medsos (media sosial),” ujarnya.

Dijelaskannya, orang akan sangat mudah termakan hoax jika informasi tersebut sesuai dengan opini atau sikap yang dimiliki. “Misal ketika seseorang sudah pro terhadap produk, kelompok, atau kebijakan tertentu itu dianggapnya benar dan dibagikannya lagi,” katanya.

Menurut Ibrahim, Indonesia saat ini termasuk dalam empat besar pengguna internet di dunia. Namun ironisnya tingginya tingkat penggunaan ini tidak diiringi dengan kemampuan bersikap kritis untuk itu sangat diperlukan pemahaman dalam menyikapi berbagai informasi yang diterima.

Share

Ads