loader

Ini yang Bakal Dilakukan BPPD OKI Untuk Tingkatkan PAD

Foto

OKI, GLOBALPLANET - Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber penerimaan yang signifikan bagi pembiayaan rutin dan pembangunan di suatu daerah. Untuk itu, Badan Pengelola Pajak Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), bakal menerapkan beberapa langkah yang akan diambil kedepan.

"Untuk meningkatkan PAD yang ada, beberapa langkah akan kita ambil kedepan guna mengoptimalkan sumber PAD yang dikelolanya," ujar Kepala Badan Pengelola Pajak Daerah (BPPD) Kabupaten OKI, Suhaimi AP, M.Si, melalui Kabid Pengkajian dan Pengembangan, Septariadi, SE, M.Si, ketika diwawancara GLOBALPLANET, Selasa (30/8/2022).

Adapun beberapa langkah yang akan diambil yakni dengan melakukan pendataan ulang PBB, tujuan untuk mengupdate data PBB itu sendiri. 

"Kemudian untuk BPHTB kita tetap berupaya dari tahun ketahun dengan berkoordinasi ke BPN, Dinas Pertanahan dan KPP Pratama, mendata perusahaan yang membuka lahan baru atau pun ada yang habis HGU dioperalihkan ke perusahaan lain," ungkapnya.

Selanjutnya, pajak restoran dan hotel yang menindak lanjuti dari tahun 2020 melalui alat tapping box (alat transaksi secara online melalui mesin kasir) dengan pemeriksaan secara digital. 

"Kemudian pajak walet, rencananya bakal berkoordinasi dan mencari solusi dengan OPD terkait, untuk memaksimalkannya, termasuk pajak-pajak lainya yang tidak terlalu signifikan, tetapi akan tetap kami gali potensinya," jelasnya.

Dirinya mengakui bahwa masih ada penerimaan pajak yang mereka kelola tidak mencapau target, tetapi ada juga pada sektor lain seperti pengelolaan kekayaan yang dipisahkan telah mencapai target.

“Bahkan over target, karena pada tahun 2022 ini pada sektor tersebut ditargetkan Rp 8,7 miliar. Dimana per 31 Juli tadi, capaian sudah sebesar Rp 10,5 miliar,” jelas dia.

Untuk capaian ini, Bank Sumsel Babel Cabang Kayuagung penyumbang terbesar dari hasil laba saham. Disamping itu, jelas dia, PT OKI Pulp and Paper Mills juga telah menjadi penyumbang terbesar pada sektor retribusi daerah, khususnya IMB.

“Untuk 2022, retribusi daerah ditargetkan sebesar Rp 8,9 miliar dan per 31 Juli tadi, telah tercapai Rp 7,4 miliar. Pada sektor ini, IMB atau sekarang disebut PBG yang menjadi penyumbang terbesar,” jelas dia.

Untuk retribusi IMB, jelas dia lagi, tahun 2022 ini BPPD OKI ditargetkan sebesar Rp 3,5 miliar dan per 31 Juli sudah over target, dengan capaian sebesar Rp 5,9 miliar, dimana penyumbang terbesar didapat dari PT OKI Pulp and Paper Mills.

“Karena perusahaan tersebut beberapa waktu lalu ada penambahan pembangunan gedung. Kendati begitu, kita berharap pada sektor retribusi IMB terus meningkat capaiannya,” tandas dia.

Sedangkan untuk sektor pajak, lanjut dia, penerangan jalan, PBB dan BPHTB juga mendominasi capaian target. Hanya sektor hiburan yang masih kurang karena faktor pandemi Covid -19.

“Tapi secara keseluruhan, capaian dari tahun ke tahun, Alhamdulillah trendnya meningkat. Hanya di tahun 2020 menurun. Tapi setelah itu, pada tahun 2021 kembali berangsur meningkat dan terus hingga kini,” katanya. (Eko Saputra)

 

Share

Ads