PALEMBANG, GLOBALPLANET - Dalam sambutannya Ketua Umum KONI Provinsi Sumsel Hendri Zainuddin mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Sumsel yang sudah memberikan bantuan anggaran APBD untuk KONI Sumsel sebesar Rp29 miliar, dan itu belum termasuk Anggaran Biaya Tambahan (ABT).
"Kami ucapkan terima kasih kepada Gubenur Sumsel yang berjanji memberikan bantuan perlengkapan dan alat olahraga kepada 55 cabang olahraga melalui dana CSR," kata Hendri Zainuddin pada pelantikan dan pengukuhan pengurus KONI Provinsi Sumatera Selatan masa bakti 2020-2024.
Hendri melanjutkan untuk mendukung sarana dan prasarana olahraga se-Sumsel ia meminta kepada Gubernur untuk membangun Gedung KONI Sumsel bagi 55 cabor beserta sekretariatnya.
"Lokasinya sudah ada di Jakabaring seluas 2 hektar. Boleh lah Pak Gubernur membuat sejarah untuk anak cucu kita," tambah HZ-sapaan akrabnya.
Hendri juga menyinggung soal target Sumsel di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua, di mana Sumsel memasang target untuk memperbaiki peringkat.
"PON 2020 Papua jangan sampai kita di peringkat 21 seperti di tahun 2016 lalu. Tahun ini kita optimis prestasi akan membaik, kontingen Sumsel berjumlah 114 atlet dari 16 cabor. Mohon dukungan agar dapat berjaya dan mengharumkan nama daerah," ujarnya.
Ketua KONI Pusat Letnan Jenderal (Letjen) TNI (Purn) Marciano Norman mengungkapkan pengukuhan dan pelantikan ini merupakan suatu kegiatan penting bagi KONI Sumsel dalam rangka menghadapi tantangan dalam pembinaan olahraga di daerah yang semakin berat.
"Kami berharap KONI di bawah pimpinan HZ dapat lebih maju, paling tidak PON 2020 dapat perbaiki peringkat 21 menjadi yang jauh lebih baik. Saya rasa Pak Hendri dan pengurus harus malu pada gubernur kalau pulang tidak ada peningkatan prestasi yang signifikan," kata Letjen
Marciano Norman.
Sementara itu Gubernur Sumsel Herman Deru menambahkan, KONI Sumsel menjadi harapan untuk peningkatan prestasi olahraga terutama di PON Papua.
"Di PON 2016 kita peringkat 21, dan sekarang tantangan lebih berat, tempatnya jauh cabor sedikit. Selain itu, 10-11cabor tidak di pertandingkan, salah satunya adalah boling, padahal peluang kita untuk dapat medali besar. Kita harus sadar, tidak boleh bangga dengan pengurus besar, bisa bahaya. Seperti kata KetuaKONI Pusat, ada tiga yang harus dilakukan, yakni inventarisir, konsolidasi dan solusi," tutur Herman Deru.
Ia berharap Pengurus KONI dapat fokus menjalankan tugas, jangan dijadikan sambilan. Pemprov dan DPRD siap dukung asal ada peningkatan prestasi.
"Tidak masalah bangun gedung di KONI di Jakabaring asal ada peningkatan prestasi dan kegemaran berolahraga, jangan prestasi tapi pemain dari luar," pungkasnya.