JAKARTA, GLOBALPLANET. - Pada 2020, BPDPKS dan Ditjenbun Kementerian Pertanian mengadakan Seleksi Nasional Beasiswa Sawit Indonesia (SNBSI) dengan peserta program putra-putri pekebun/buruh tani sawit serta penggiat sawit.
Kuota penerima beasiswa sawit ini ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian sejumlah 655 peserta. Alokasi beasiswa D1 sebanyak 250 mahasiswa, beasiswa D3 sebanyak 290 mahasiswa, dan beasiswa D4 sebanyak 115 mahasiswa.
“Hari ini 37 orang Taruna Sawit Indonesia akan berangkat Kampus AKPY Instiper Yogyakarta. Taruna ini berasal dari 12 Kabupaten kota se-Riau. Begitu sampai, mereka akan dididik semi militer dengan tingkat displin tinggi,” ujar Ketua Umum DPP APKASINDO (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia), Dr (c) Ir. Gulat Manurung, MP.C.APO, ketika Acara Pelepasan Taruna dan Taruni Sawit Indonesia di Bandara Sultan Syarif Qasim II, Jumat (6 November 2020).
Pelaksanaan program beasiswa 2020, BPDPKS telah menetapkan 6 lembaga pendidikan sebagai penyelenggara Beasiswa Kelapa Sawit 2020 yaitu AKPY-Stiper Yogyakarta, Politeknik CWE Bekasi, ITSB Bekasi, Politeknik Kampar, STIPAP Medan dan Politeknik LPP Yogyakarta. Semua kampus tersebut sudah memulai perkuliahan dengan kombinasi virtual dan tatap muka yang sempat mundur hampir 3 bulan lamanya akibat pandemi ini.
“Kita berharap setamat Akademi ini, anak-anak petani dan buruh tani sawit a menjadi manajer-manajer di koperasi perkebunan di seluruh Indonesia dengan disiplin tinggi. Alumni sebelumnya sebagian besar sudah terserap di dunia kerja sawit tersebar di 22 provinsi. Tahun depan, merekan akan dihubungkan dengan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di 22 Provinsi DPW APKASINDO,” ujar Gulat.
Ir. Sri Gunawan.MP, Akademi Komunitas Perkebunan Yogykarta (AKPY) STIPER menjelaskan melalui sambungan telepon bahwa Taruna-Taruna ini akan terbang dari 21 Provinsi dan transit di Jakarta menuju Semarang. Selanjutnya, mereka menjalani pengenalan Kurikulum di Komplek KP2 Bawen Ungaran Jawa Tengah dan selanjutnya dilatih di PasKhas AURI Yogyakarta untuk meningkatkan displin dan bela negara. Setelah itu baru ke Kampus AKPY STIPER Yogyakarta.
“Jumlah taruna yang kami terima tahun ini sebesar 252 Taruna-taruni. Ada 2 Taruna diantaranya Full Beasiswa CSR dari AKPY STIPER. Ini bentuk komitmen AKPY untuk industri sawit Indonesia, yang 250 Taruna Beasiswa BPDPKS berasal dari 21 Provinsi,” ujar Gunawan.
Zulfadli, Kepala Dinas Perkebunan Riau, memberikan pengarahan kepada Taruna-Taruni Sawit yang menjadi peserta beasiswa sawit yang diselenggarakan BPDPKS. Dalam acara pelepasan ini, dihadiri Ir. Gulat ME Manurung,MP, CAPO, Ketua Umum DPP APKASINDO dan pengurus DPW APKASINDO Riau.
Fadli, Taruna dari Kabupaten Rokan Hilir, menceritakan sangat bangga bisa diterima Taruna Sawit di AKPY STIPER. “Kampus ini idaman saya sejak dulu. Mustahil bisa kuliah di sana apabila tanpa Beasiswa BPDPKS. Orang tua saya tidak mampu membiayai kuliah,” ujar anak Buruh Tani Sawit dari Kecamatan Pujud ini.
“Sebelum berangka ke Yogyakart, saya bermalam di Kantor Apkasindo Riau karena tidak ada tempat menginap. Saya tidak punya famili di Pekanbaru dan baru kali ini naik pesawat. Tidak terbayangkan sebelumnya bisa naik pesawat,” ujar Fadli dengan mata sembab.
Fadli sangat senang dengan bantuan dan layanan Apkasindo mulai sosialisasi beasiswa BPDPKS, latihan ujian, sampai pemberangkatan ke Kampus AKPY STIPER. “Kami benar-benar bangga jadi anak petani apalagi dengan Apkasindo,” jelasnya.
Zulfadli, Kadisbun Riau, saat pelepasan Taruna Sawit, menyampaikan pesan supaya Taruna dari Riau dapat menjadi yang terbaik di Kampus AKPY dan menjaga marwah Riau.”Hingga sekarang sudah 4 angkatan saya dengar Taruna Sawit asal Riau selalu terbaik. Ini harus dipertahankan.
Pemerintah Provinsi Riau bangga dan terharu atas program Full Beasiswa BPDPKS khusus ditujukan kepada anak petani, buruh tani, dan anak penggiat sawit. Apalagi Riau terluas kebun sawitnya, 21% dari total perkebunan nasional 16,3 juta hektar. Presiden sudah menggarisbawahi membangun korporasi di tingkat koperasi petani dan poktan.
Jadi, beasiswa ini dapat meningkatkan SDM karena jika sudah ada korporasi. Peranan SDM adalah kata kuncinya,” tambah Zulfadli.
“Terimakasih atas kinerja Apkasindo yang luar biasa. Saya sangat bangga apalagi Apkasindo tersebar di 22 Provinsi se Indonesia. Tentu ini menjadikan hasil nyata yang dirasakan petani atas kinerja Apkasindo. Jika Program ini berjalan terus, dimana petani sawit sudah masuk generasi kedua. Maka Generasi ketiga petani sawit akan diisi oleh Taruna-Taruni Sawit Angkatan 2020. Mungkin paling tidak 10 tahun kedepan,” ujar Zulfadli.
Diakhir arahannya, Zulfadli berpesan supaya Taruna/Taruni Sawit mematuhi pencegahan penularan covid 19. Tetap memakai masker, mencuci tangan, dan jaga imunitas tubuh.
“Selamat dan sukses kepada Taruna dan Taruni Sawit, dan juga kepada orang tua Taruna/i yang juga ikut mengantar ke Bandara SSQ II,” pintanya.
Sebaran asal calon peserta di dominasi dari wilayah Sumatera Utara 25% dan Riau 25%, sedangkan sebaran lainnya adalah Sumatera Selatan 9%, Jambi 8%, Sumatera Barat 5% dan Aceh 5%, Bengkulu 4% Kalimantan Barat 4%, Lampung 3%, Sulawesi 3%, Kepulauan Bangka Belitung 2%, Kalimantan Tengah 2%, Kalimantan Timur 2% dan 3% lainnya tersebar dari beberapa wilayah Indonesia seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, DKI Jakarta, Papua dan Papua Barat, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Riau dan Banten.