OKUT, GLOBALPLANET - "Tugas pengawas pasti tidak disukai oleh yang diawasi, jika kita awasi secara ketat dikatakan cari sensasi tidak kita lakukan pengawasan dikatakan makan gaji buta," katanya.
Tugas Bawaslu diantaranya pengawasan yang melekat yakni pelaksanaan Pilkada, namun khusus kali ini juga harus memperhatikan Protokol kesehatan cegah Covid-19. “Pilkada ini berbeda karena berlangsung pada kondisi yang tidak nyaman dampak virus corona corona. Inilah situasi yang tidak normal harus kita patuhi dalam melaksanakan tugas kita," jelasnya.
Sementara Anggota Bawaslu OKU Timur Divisi Hukum dan Data Informasi Agus Purnawan, mengungkapkan kerawanan pada Pilkada tahun ini yang akan diperhatikan ada enam perusahaan yang menyediakan rumah tinggal karyawan dan 35 Ponpes. Mungkin ada santri dan pengajar dari luar tapi sudah ada hak pilih dan ini harus dilakukan pendataan dan diawasi dengan baik.
Tentang anggaran hingga kini belum ada titik terang antara Pemkab dan DPRD OKU Timur. Dengan adanya politik kasta ini tentu akan berpengaruh pada hasil Pilkada. "Dengan hadirnya anggota Bawaslu RI dan provinsi ini akan menjadi penyemangat bagi kami sebagai pengawas," ujarnya.