MEDAN, GLOBALPLANET.news - Puluhan warga yang didominasi kaum muda itu menamakan diri mereka Gerakan Masyarakat Bersatu Indonesia Raya (GEMBIRA) Sumut. Kekecewaan itu, kata sejumlah orator GEMBIRA, sangat mendasar. Zainuddin Purba, menurut GEMBIRA Sumut, diduga terlibat dalam skandal video berbau asusila berdurasi 41 detik.
Para orator GEMBIRA Sumut menyebutkan Zainuddin selaku anggota DPRD Sumut telah mencoreng nama baik Partai Golkar.
"Kami tidak mau nama baik Partai Golkar sampai tercoreng gara-gara perbuatan beliau yang sudah membuat malu dengan adanya beredar video berbau asusila berdurasi 41 detik," kata Koordinator Aksi, Yudhi William Pranata, saat berorasi.
Yudhi meminta sikap tegas Ketua DPD Partai Golkar Sumut yang juga berposisi sebagai Wakil Gubernur, Musa Rajekshah, untuk segera melakukan pergantian antarwaktu (PAW) terhadap Zainuddin Purba dari jabatannya sebagai anggota DPRD.
Yudhi mengungkapkan GEMBIRA Sumut sangat yakin sekali bahwa pria yang ada dalam video tersebut mirip Zainuddin Purba. Di video itu, kata Yudhie, pria yang mirip Zainuddin Purba itu mengenakan atribut partai sedang dan sedang memangku wanita yang diduga bukan istrinya di dalam sebuah ruangan kantor.
"Kami ingin mempertanyakan bagaimana etika seorang anggota DPRD yang telah membuat malu karena telah berbuat asusila saat masih menggunakan embel-embel atau atribut partai. Jadi kami minta hari ini harus diusut tuntas, Zainuddin Purba harus dipecat," kata Yudhie.
Ia sendiri mengatakan yakin pria di video itu adalah Zainuddin Purba yang saat itu menjabat sebagai Ketua DPRD Binjai. Dia meyakini kalau video tersebut diambil dari dalam ruangan Kantor Ketua DPRD Binjai sewaktu sudah pindah ke Gedung Sementara DPRD Binjai di Jalan T Amir Hamzah, Kelurahan Nangka, Kecamatan Binjai Utara.
"Kalau tidak dipecat juga, kita sudah tidak tahu lagilah dengan Partai Golkar ini. Bagaimana mungkin orang seperti itu masih bisa dipertahankan lagi sebagai kader di Partai Golkar," kata Yudhie saat berorasi.
Kepala Sekretariat Kantor DPD Golkar Sumut, Hendriadi SH, menerima aspirasi GEMBIRA Sumut, dan berjanji akan memproses laporan tersebut. Namun ia meminta laporan tersebut disertai dengan bukti-bukti yang sahih.
"Kalau memang ada yang mau disampaikan terkait laporan indikasi adanya kader yang melanggar etika, kami persilahkan disampaikan ke dalam, nanti akan kami catat untuk disampaikan ke pimpinan. Tapi kita juga mohon supaya laporannya memiliki bukti-bukti yang kuat agar bisa diproses," tegas Hendriadi. Akhirnya sejumlah utusan pengunjukrasa menerima tawaran Hendriadi untuk menyampaikan aspirasi secara resmi.