MEDAN, GLOBALPLANET.news - Saat berbincang-bincang dengan sejumlah jurnalis dalam acara "Bincang Santai dan Berbuka Puasa Bersama" di Wong Kito Cafe Jalan Wahid Hasyim Medan, Minggu (25/4/2021) malam, sosok perempuan tanguh yang akrab dipanggil Bu Ana ini mengakui memiliki seni tersendiri dalam memimpin 1.600 karyawan PT Aqua Farm Nusantara (PTAN), sebuah perusahaan asal Swiss yang bergerak di bidang pengolahan ikan Tilapia (Nila).
Ia "membocorkan" seni kepemimpinan di PTAN, yakni membangun tim yang kuat dan solid agar bisa memenuhi standar yang ditetapkan secara nasional dan internasional. "Standar secara nasional maksudnya adalah seluruh ketetapan yang diterapkan oleh pemerintah kita. Sementara standar internasional maksudnya adalah standar yang ditetapkan oleh negara tujuan ekspor kita. Juga, kami harus mematuhi seluruh standar skala internasional" ujar Bu Ana.
Karena itu tidak heran kalau ia menyebutkan hal ini sebagai sebuah tantangan tersendiri yang harus dijalani secara serius namun enjoy. Karena itu, wanita kelahiran 1970 ini menyebutkan tim solid yang dibentuk tersebut harus dapat memenuhi semua standar yang ditetapkan tersebut.
"Dan kunci dari terbentuknya tim yang solid tersebut adalah kerja sama yang erat di antara sesama karyawan PT Aqua Farm Nusantara," ujar alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Perikanan Kalinyamat, Jepara, Provinsi Jawa Tengah ini.
Soliditas itulah yang membuat dirinya betah bekerja di PTAN. "Saya sudah 25 tahun di PTAN, sejak 1996. Bahkan bisa dikatakan bahwa saat ini saya yang terlama bekerja di sini," ujar Ana.
Bahkan, Ana mengenang, tujuh hari sebelum pabrik berdiri, dirinya sudah bergabung dengan posisi sebagai Kepala Divisi Quality Control. Tiga bulan kemudian, manajemen mempercayakan dirinya untuk menjabat sebagai plant manager. Dan secara bertahap karir Ana terus berkembang.
"Tahun 1998, Aqua Farm Nusantara hadir di Sumatra Utara dan pada tahun yang sama kami juga membuka cabang di Hounduras," tutur Ana.
Seiring dengan semakin berkembangnya perusahaan, karir Sri Rusmiana Wati juga terus berkembang. Hingga akhirnya, dirinya mendapat kepercayaan sebagai direktur pengolahan.
Dirinya mengakui perusahaan tersebut memiliki aturan dan standar ketat yang harus dipenuhi. Hal ini diwujudkan dalam Key Performance Indicator (KPI) yang harus dapat dicapai setiap karyawan.
"Kita harus memiliki integritas, kejujuran, disiplin, komitmen kuat yang muncul dari dalam diri dan dapat berkontribusi yang besar bagi perusahaan," tuturnya.
Sejauh ini hal itu mampu dipenuhi oleh dirinya. Keberhasilan itu tidak lepas dari pedoman hidup yang dipegangnya selama ini. "Bagi saya, bekerja itu adalah bagian dari ibadah. Semakin kita bekerja keras, maka itu berarti semakin tinggi ibadah kita. Dan jangan lupa, apapun tantangan yang kita hadapi itu harus selalu kita syukuri," tuturnya.
Meskipun saat telah menduduki posisi yang cukup tinggi, namun Ana tetap mampu membagi waktu dengan keluarganya. Dirinya selalu berusaha menempatkan diri sebagai bagian dari keluarga tersebut. Tidak jarang, Ana juga bertindak sebagai guru untuk membantu ketiga anaknya belajar.
Ana mengatakan, saat ini kaum perempuan memiliki kesempatan yang luas untuk berkarya diberbagai bidang. Dan itu, kata Ana, juga berkat perjuangan RA Kartini, pahlawan yang berasal satu daerah dengan dirinya, yakni Jepara.
"Terbukanya kesempatan ini juga tidak lepas dari perjuangan tokoh emansipasi wanita Raden Ajeng (RA) Kartini. Beliau yang memperjuangkan agar kaum perempuan bisa terbebas dari belenggu keterbelakangan. Termasuk hak kaum perempuan untuk memperoleh pendidikan, pekerjaan dan lainnya dengan setinggi-tingginya," tuturnya.
Ana sendiri mengakui jika dirinya sangat mengagumi perjuangan yang dilakukan RA Kartini. Berbagai tulisan RA Kartini yang terdapat dalam buku "Habis Gelap Terbitlah Terang", menjadi inspirasi dan motivasi bagi dirinya untuk terus berkarya memberikan sumbangsih yang terbaik.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya berpesan agar kaum perempuan dapat memberikan karya terbaiknya bagi masyarakat, bangsa dan negara.
"Tetaplah berusaha sekuat tenaga dan jangan pernah menyerah. Saya yakin bahwa perempuan di manapun berada, memiliki kemampuan yang sama. Mari kita kejar cita-cita dan terus berkarya diberbagai bidang dengan berikan kemampuan kita yang terbaik," tegas Ana.