LAHAT, GLOBALPLANET - Bahkan, di lapangan justru ada bantuan sembako pada kemasan bertuliskan bantuan keluarga besar Cik Ujang, yang telah disalurkan kepada masyarakat.
"Harus jelas, sumber dana bantuan itu dari mana? Kalau dari APBD tentu tidak boleh nama seperti itu. Itu harus dijelaskan Pemkab Lahat," tegas Ismed Taher (52), seorang warga Kota Lahat.
Namun, Sekretaris Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Lahat, Ali Afandi mengaku, pada press conference (11/5/2020) kemarin dari Rp 23,5 miliar itu, sudah digunakan sebesar Rp 9,5 miliar. "Pengeluarannya digunakan untuk penyediaan APD, kegiatan traking, kegiatan preventif dan pencegahan," terang Ali Afandi.
Disinggung soal bantuan uang dan APD dari pihak swasta, Ali Afandi menjelaskan, posisi bantuan pihak ketiga saat ini baru dua perusahaan senilai Rp 1 miliar. Hanya saja penggunaanya tidak semudah yang dikira. Sedangkan untuk bantuan APD, sudah diserhkan ke dinas terkait. "Untuk sembako anggarannya ada di Dinas Sosial Lahat. Tim kita sedang digodok oleh inspektur untuk memfinalkan jumlah anggaran itu," sampai Ali.