GLOBALPLANET - Dan kemudian dia tidak berdoa untuk situasinya harus segera diubah, ia sabar menanggung kesulitan, dan tidak membuat saran kepada Tuhan-Nya, dengan rasa hormat kepada-Nya.
Dengan demikian ia adalah contoh bagi hamba yang sabar, hatinya tidak menjadi tertekan dalam kesulitan, dan ia tidak menjadi gelisah ketika ia menderita ‘kesesakan’ seperti orang yang menderita di sepanjang waktunya.
Sebaliknya ia terlalu malu untuk meminta Rabb-nya untuk menghapus kesulitan, tapi ia serahkan kesedihan itu sepenuhnya kepada-Nya, yang Maha Mengetahui pengetahuan tentang kondisi dan kebutuhan yang diminta.
Dan pada saat ketika Ayyub menghadapi Rabb-nya dengan kekuatan iman tersebut dan sikap hormatnya terhadap Tuhannya, saat itulah jawaban Allah mengalirkan rahmat-Nya di akhir ujiannya.
Masihkah kita putus asa dari rahmat-Nya?
Apakah kita akan berburuk sangka atas musibah yang menerpa?
Apakah kita tidak mau lebih mendekatkan diri kepada-Nya?
Semoga Allah memberimu kekuatan, kesabaran dan pertolongan-Nya...
Sumber: Grup Kajian 2 Ustadz Muhammad Hadi