loader

Gerakan Sehat Reproduksi Generasi Remaja (Gespro Genre) di Kota Palembang

Foto

REMAJA - adalah penduduk dalam rentang usia 10- 19 tahun (WHO, 2018). Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan menurut badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) tentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah (Kemenkes RI, 2012). 

Perbedaan definisi tersebut menunjukkan bahwa tidak ada kesepakatan universal tentang batasan kelompok usia remaja. Namun begitu, masa remaja itu diasosiasikan dengan masa peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan masa kehidupan orang dewasa. 

Masa ini merupakan periode persiapan menuju masa dewasa yang akan melewati beberapa tahapan perkembangan penting dalam hidup. Selain kematangan fisik dan seksual, remaja juga mengalami tahapan menuju kemandirian sosial dan ekonomi, membangun identitas, akuisi kemampuan (skill) untuk kehidupan masa dewasa serta kemampuan bernegosiasi (WHO, 2015).

Hasil survei penduduk antar sensus 2015 menunjukkan bahwa penduduk usia 15-24 tahun mencapai 42.061,2 juta atau sebesar 16,5 persen dari total penduduk Indonesia. Hasil proyeksi penduduk menunjukkan bahwa jumlah penduduk usia remaja ini akan mengalami peningkatan hingga tahun 2030 (World Population Prospects, UN Population 2015 dalam Lembaga Demografi FEB UI, 2017).

Edukasi kepada remaja adalah hal yang penting terutama edukasi terhadap hal yang berkaitan dengan reproduksi remaja. Karena, kurangnya edukasi dapat memicu terjadinya hal-hal yang tak diinginkan. Salah satu hal yang sering terjadi karena kurangnya sosialiasi dan edukasi adalah penyakit seksual menular, pernikahan dini, anemia hingga aborsi yang berakibat pada hilangnya nyawa remaja. 

Berdasarkan hasil penelitian di 10 kota besar dan enam kabupaten terdapat sekitar 2 juta kasus aborsi, dengan 50% terjadi di perkotaan. Dan sebanyak 21% remaja atau satu di antara lima remaja di Indonesia pernah melakukan aborsi (Suci, M Ayu, 2017). Kejadian penyakit menular seksual di Indonesia yang paling banyak ditemukan adalah sifilis dan gonorea. (Jois Nari, 2015).

Berdasarkan data dari kemenkes RI tahun 2019 persentase kasus HIV Positif menurut kelompok umur pada remaja usia 15-24 Tahun sebesar 18,2 % dan AIDS pada remaja umur 15-19 tahun sebesar 2,9% dan usia 20-19 tahun sebesar 28,3%. Angka pernikahan dini terdapat lebih dari satu juta perempuan usia 20 – 24 tahun yang perkawinan pertamanya terjadi pada usia kurang dari 18 tahun (1,2 juta jiwa).

Sedangkan perempuan usia 20-24 tahun yang melangsungkan perkawinan pertama sebelum berusia 15 tahun tercatat sebanyak 61,3 ribu perempuan, dengan perkawinan anak perempuan lebih tinggi di daerah perdesaan dibandingkan dengan perkotaan. Persentase perkawinan anak di perdesaan adalah 16,87 persen sementara di perkotaan hanya 7,15 persen. 

Sementara itu, berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017, prevalensi anemia di antara anak umur 5-12 di Indonesia adalah 26%, pada wanita umur 13-18 yaitu 23%. Prevalensi anemia pada pria lebih rendah dibanding wanita yaitu 17% pada pria berusia 13-18 tahun.

Hal ini menunjukkan bahwa remaja putri lebih banyak mengalami anemia dibandingkan dengan remaja putra dan hal ini harus mendapat tindak lanjut demi mencegah anemia pada remaja putri (Kemenkes, 2018). 

Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut dilaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan Tema: GERAKAN SEHAT REPRODUKSI GENERASI REMAJA (GESPRO GENRE) DI SMP NEGERI 34 KOTA PALEMBANG. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman, pengetahuan, sikap dan perilaku positif remaja tentang kesehatan dan hak-hak reproduksi, guna meningkatkan derajat kesehatan reproduksinya dan mempersiapkan kehidupan berkeluarga dalam mendukung upaya peningkatan kualitas generasi mendatang.

Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan Tema: GERAKAN SEHAT REPRODUKSI GENERASI REMAJA (GESPRO GENRE) DI SMP NEGERI 34 KOTA PALEMBANG untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi; mengkaji gangguan reproduksi dengan pemeriksaan fisik; memberikan tablet tambah darah kepada remaja dalam mengatasi gangguan anemia. 

Pelaksana sekaligus narasumber kegiatan ini adalah dosen Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang antara Dr. Ocktariyana, SST, M.Kes, Aprilina, SST, M.Kes, dan Lily Novianti, SST. Mahasiswa Prodi D III Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palembang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Kepala SMP Negeri 34 Palembang Jamal, S.Pd, M.Si menyambut baik kegiatan ini dan memberikan dukungan agar kegiatan ini dapat terselenggara dengan baik dan berkelanjutan diperiode mendatang. Sasaran kegiatan ini adalah seluruh siswi kelas tujuh (VII) yang berjumlah 180 orang siswa remaja putri. 

Ketua pelaksana kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini Dr. Ocktariyana, SST, M.Kes mendorong peran serta guru-guru dalam memelihara Kesehatan reproduksi remaja putri melalui kegiatan belajar mengajar dan ekstrakulikuler, serta mengoptimalkan fasilitas Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). 

Dengan terlaksananya kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan Tema: GERAKAN SEHAT REPRODUKSI GENERASI REMAJA (GESPRO GENRE) DI SMP NEGERI 34 KOTA PALEMBANG diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan dan menumbuhkan sikap positip remaja terhadap Kesehatan reproduksi.

 

Dr. Ocktariyana, SST, M.Kes, 

Aprilina, SST, M.Kes, dan

Lily Novianti, SST.

Dosen Prodi D III Kebidanan Palembang, Jurusan Kebidanan, Politeknik Kesehatan Palembang

 

Share

Ads