PROVINSI - Lampung memiliki banyak keberagaman budaya salah satunya budaya Pepadun yang mayoritasnya menempati daerah dataran tinggi. Provinsi Lampung ini memiliki dua kota dan 13 kabupaten. Salah satunya Kabupaten Way Kanan contohnya di Desa Mesir Ilir yang memiliki tradisi Upacara Begawi Adat yang digelar di Balai Adat dengan maksud memberikan Gelar Adat kepada pengantin dan bisa menjadi Penyimbang Marga.
Begawi ialah tradisi yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat adat pepadun, yang dilakukan orang yang mempunyai kedudukan tinggi dalam keluarganya (Keluarga yang mampu), dan orang yang sudah pernah melaksanakan acara begawi adat. Begawi ini menjadi tradisi masyarakat pribumi, adapun masyarakat migrasi yang melalukan acara begawi adat namun masyarakat migrasi ini harus mengkuti tata cara ataupun ketentuan-ketentuan asal mula keturunannya.
Dalam proses pelaksanaan acara begawi di balai adat mesir ilir dilaksanakan ditempat berkediaman mempelai laki-laki, dan begawi ini menjadi ciri khas saat seorang laki- laki menikahi perempuan dengan dasar ingin hidup bersama. Namun jika dari seorang keturunan yang belum melaksanakan acara begawi adat maka tidak diperbolehkan bagi keturunan seterusnya untuk melanjutkan tradisi begawi, dan apabila seorang dari keturunan yang ingin melaksanakan acara begawi maka diperbolehkan dengan syarat bapak dari seorang anak yang belum melakukan begawi boleh langsung melaksanakan acara begawi secara bersamaan. Tuha Raja (Tetua Raja) sebagai pemimpin atau terlaksananya begawi adat dari awal sampai selesainya acara tersebut.
Acara begawi adat di desa mesir ilir ini paling sedikit dilaksanakan selama tiga hari tiga malam, sepanjang itu diisi dengan kegiatan-kegiatan tertentu yang telah ditentukan oleh ketua adat lampung pepadun, salah satunya adalah cangget.
Cangget begawi adat terdiri dari tiga bagian yang pertama muda mudi melaksanakan Cangget Mata, pada malam hari dilaksanakan pada pukul 20:00 sampai pukul 22:00 WIB kedua melanjutkan cangget tengah atau bisa disebuat cangget agung, cangget agung di desa mesir ilir dimulai dari jam 21:00 dan diselesaikan sampai pada pukul 03:00 muda mudi yang mengikuti cangget agung ini mayoritas yang keturunannya memang asli orang lampung, keunikan dari cangget agung ini para muda mudi mesir ilir dapat bertemu dengan muda mudi diluar desa dan berkumpul satu dibalai adat sehingga dapat berkenalan satu sama lain, dan juga selama berjalannya cangget agung muda mudi bisa mendapatkan uang dengan cara mengikuti tari adat, adapun cangget terakhir yaitu Cangget conggong yang artinya cangget perpisahan muda mudi.
Ketiga acara Cangget ini sebagai sarana muda mudi untuk saling bertemu disesat/balai adat. Pada keesokan harinya masyarakat mesir ilir melakukan acara pesuwa cakak pepadun yang dilakukan oleh pelaku ketua adat, sedangkan yang menaiki pepadun adalah orang yang melaksanakan begawi adat, diiringi dengan tari tigol yang dilakukan oleh seluruh penyimbang marga lima kebudayaan di depan orang yang melaksanakan Pesuwa Pepadun.
Sesudah melaksanakan pesuwa cakak pepadun masyarakat mesir ilir melanjutkan acara panjat pinang sebagai pelengkapan acara begawi adat cakak pepadun, bahwasanya agar penyimbang marga menjadi terang, bersih dan Bersatu. Meski zaman sudah berkembang masyarakat mesir ilir sampai pada saat ini masih tetap bertahan terhadap tradisi yang dipakai secara turun temurun, tentu terlihat beberapa hal yang menarik dalam tradisi begawi adat ini, sehingga membuat masyarakat Mesir Ilir tetap mempertahankan dan melaksanakan kearifan lokal upacara begawi adat.
Penulis : Yuli Astuti
Mahasiswi FISIP Universitas Raden Fatah Palembang
Disclaimer: Artikel dan isi tanggung jawab penulis