LONDON, GLOBALPLANET - Dilansir AFP, Jumat (4/12/2020) pria itu ditangkap setelah bertahun-tahun diburu oleh Biro Investigasi Federal Amerika Serikat, FBI. Dia diidentifikasi dalam dakwaan pengadilan yang terbuka pada Kamis (3/12/2020) sebagai Hargobind Tahilramani, seorang pria Indonesia berusia 41 tahun.
"Terdakwa telah ditangkap di Inggris Raya berdasarkan permintaan penangkapan sementara yang diajukan oleh Amerika Serikat dengan maksud untuk mengekstradisinya," kata juru bicara FBI di San Diego, California kepada AFP.
Dilansir BBC, dia diduga menipu lebih dari US$1 juta dari para korbannya. Salah satu suara yang pernah ia tiru adalah suara bernada tinggi mantan istri, raja media, Rupert Murdoch, Wendi Deng, sebagai upaya untuk menipu.
Para korban didekati dengan tawaran pekerjaan showbiz yang menguntungkan dan diinstruksikan untuk melakukan perjalanan ke Indonesia untuk tugas-tugas termasuk pencarian lokasi, penelitian, dan penyusunan skenario, menurut dokumen pengadilan yang diajukan di California.
Tahilramani akan "menggunakan aksen palsu dan mengubah suaranya agar terdengar seperti wanita," kata dokumen itu.
Pada saat kedatangan, para korban diduga ditipu untuk mendapatkan mata uang AS di setiap kesempatan oleh Tahilramani dan rekan-rekan konspiratornya, dengan proyek film yang dijanjikan sepenuhnya fiksi, dan pengeluaran mereka tidak pernah diganti.
Jika target mengeluh atau menyatakan keraguan, Tahilramani kadang-kadang mengancam untuk "memotong" korban, kata dokumen itu.
Penipuan dimulai pada awal 2013, dan berlanjut meskipun perjalanan Covid global dilarang hingga Agustus ini, ketika para korban malah diminta untuk keluar karena video pelatihan yang tidak ada.
Menurut Hollywood Reporter, Tahilramani ditangkap polisi Manchester pekan lalu dengan bantuan penyelidik swasta dari K2 Integrity.
Dalam sebuah pernyataan kepada AFP, salah satu pendiri Jules Kroll mengatakan K2 telah membantu pemerintah AS, Inggris dan Indonesia dalam "membawa orang yang dikenal sebagai 'Ratu Penipu Hollywood' ke pengadilan."
Tahilramani - juga dikenal sebagai Gobind Lal Tahil - telah "dibuka kedoknya" bulan lalu sebagai kemungkinan tersangka penipuan aneh oleh podcast investigasi "Chameleon: Hollywood Con Queen."
Itu terjadi setelah K2 tahun lalu mengeluarkan pernyataan yang menyatakan "Ratu Penipu" adalah seorang laki-laki.
Dia menghadapi tuduhan penipuan, pencurian identitas dan konspirasi.
Penerbit HarperCollins telah mendapatkan hak buku atas cerita yang akan ditulis oleh mantan jurnalis Reporter Hollywood Scott Johnson.
Sementara itu, KBRI London menyatakan pria tersebut tak ada dalam database WNI di Inggris.
"Berkaitan dengan pertanyaan tersebut dapat saya sampaikan bahwa di dalam database KBRI London, tidak tercantum data yang bersangkutan," kata Counsellor Penerangan dan Sosial Budaya, Hartyo Harkomoyo, Jumat (4/12/2020).
Hartyo mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan otoritas setempat. KBRI London saat ini masih menunggu konfirmasi lebih lanjut.
"KBRI London telah melakukan komunikasi dengan pihak yang berwenang dan sedang menunggu konfirmasi lebih lanjut," ujar Hartyo.