LAHAT, GLOBALPLANET - Seperti yang diungkapkan Nur warga Desa Suka Merindu, banjir yang terjadi mencapai ketinggian pinggang orang dewasa. Selain menghanyutkan sepeda motor banjir dari luapan sungai tersebut menutup akses jalan di desanya.
"Selama ini pernah banjir tapi tidak besar, setelah ada perusahaan yang beraktivitas di Desa Perangai banjir hingga mencapai pinggang orang dewasa, bahkan ada motor yang hanyut tapi tidak ada korban jiwa," jelasnya ketika dibincangi, Rabu ( 3/6/2020).
Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Lahat Dapil II Merapi, Andi Sucietra mengungkapkan, terkait tudingan warga tersebut, agar dapat dipahami pihak perushaaan. Jika banjir tersebut memang karena dampak dari aktivitas pertambangan, harus ada bentuk kepedulian dan solusi dari perusahaan terhadap warga yang terdampak.
"Dahami dulu pihak perusahaannya. Apabila memang benar harus ada kepedulian dan solusi dari pihak perusahaan kepada warga. Karena warga merasa rugi, ada yang hanyut kendaraan dan lainya, " tegas politisi dari Partai PAN itu.
Selain itu, Andi juga mengingatkan supaya pihak perusahaan memperhatikan Daerah Alairan Sungai (DAS) supaya air tidak meluap ke jalan atau ke pemukiman warga.
Sementara, Tim monitoring PT ERA yang berada di kawasan Desa Perangai, Rudi Purba menepis terjadinya banjir akibat dampak dari aktivitas perushaaan. Rudi menjelaskan, apabila ada permsalahan pihaknya akan melakukan perbaikan. Pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap Kolam Pengendap Lumpur (KPL) tidak ada yang rusak atau jebol dan semuanya berfungsi dengan baik. Apabila memang dampak dari perusahaan, pihaknya akan bertanggung jawab dan diselesaikan dengan baik dan mediasi.
"Bisa kita pastikan bukan dari kita (aktivitas tambang). Karena pada hari itu ( Selasa (2/6/2020) curah hujan memang luar biasa tinggi dari jam 2 siang sampai malam. Apabila memang benar akibat dari kita, kita siap bertanggung jawab. Karena salah satu komitmen dari perusahaan," jelas Rudi lewat sambungan telepon.