PALEMBANG, GLOBALPLANET - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mengapresiasi Komitmen dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Sumsel dalam upaya mencegah kebakaran kebun dan lahan (Karbunla).
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Provinsi Sumsel Ir Agus Darwa M.Si Didampingi Kabid Sarana Herlan Kagami SP. MS.i dalam kegiatan Pelatihan bagi pelatih atau Training of Trainers (TOT) Pengendalian Kebakaran Lahan dan Kebun Perusahaan anggota GAPKI Sumsel yang berlangsung di PTPN I Regional 7 Palembang Rabu-Kamis (5-7/6).
"Kegiatan yang telah dilaksanakan GAPKI Sumsel ini telah kita laporkan kepada bapak Pj Gubernur Sumsel, beliau mengapresiasi Komitmen GAPKI yang serius dalam upaya mencegah kebakaran kebun dan lahan," katanya.
Kegiatan rutin pelatihan bagi para pelatih regu pemadam kebakaran dari perusahaan anggota GAPKI ini sudah terselenggara sejak tahun 2016.
"Sejak dilaksanakan mulai tahun 2016 lalu Gapki Sumsel tentunya bersama Dinas Perkebunan Sumsel telah melatih sebanyak 327 orang pelatih, saat ini sudah masuk diangkatan 11. Tujuannya dapat meningkatkan peran dan kapasitas SDM khususnya yang berkaitan dengan upaya pengendalian karbunla," teranya.
"Kami melihat perusahaan anggota GAPKI telah memenuhi seluruh sarana dan prasarana guna mencegah dan menanggulangi masalah kebakaran hutan lahan seperti menara pengawas, drone, pemadam kebakaran juga personel yang memiliki kecakapan penanggulangan kebakaran, dan lain-lain,"
Pihaknya dari Dinas Perkebunan akan mendukung penuh kegiatan-kegiatan upaya pencegahan Karbunla yang dilaksanakan GAPKI Sumsel.'Kami berharap kegiatan seperti ini juga diikuti oleh stakeholder lainnya agar pencegahan karhutla di Sumsel ini dapat maksimal dan Sumsel benar-benar Zero Asap," jelasnya.
Ketua GAPKI Sumsel Alex Sugiarto menjelaskan bahwa kegiatan yang sudah diselenggarakan setiap tahun ini diikuti 31 peserta dari perusahaan kelapa sawit anggota GAPKI di Sumsel.
"Kami mengapresiasi PTPN I Regional 7 yang telah menyediakan tempat, sehingga kegiatan ini dapat dilaksanakan," kata Alex Sugiarto.
Kegiatan ini sudah rutin dilaksanakan sejak tahun 2016. Sampai saat ini sudah ada 327 instruktur hingga angkatan 11 ini yang sudah dilatih.
"Tujuan pelatihan ini agar para peserta instruktur yang dilatih dapat melatih anggotanya di lapangan. Di sisi lain Kami dari GAPKI juga sering mengingatkan kepada seluruh anggota untuk selalu siaga, rutin mengikuti apel siaga bersama instansi terkait,".
Lanjut Alex bahwa perusahaan-perusahaan anggota GAPKI telah bersinergi dengan desa di sekitar wilayah operasional perusahaan melalui program pencegahan maupun penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. "Kami membentuk Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) di sekitar perusahaan," jelasnya.
Perusahaan-perusahaan anggota GAPKI telah memenuhi seluruh sarana dan prasarana guna mencegah dan menanggulangi masalah kebakaran hutan lahan seperti menara pengawas, drone, pemadam kebakaran juga personel yang memiliki kecakapan penanggulangan kebakaran, dan lain-lain.
Tidak hanya itu, sarana dan prasarana tersebut juga diberikan kepada masyarakat beserta dengan pelatihan-pelatihan yang memadai.
Program ini merupakan inisiatif perusahaan anggota GAPKI bersama Pemerintah, Polri, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan masyarakat sekitar. Program sinergi bersama dengan masyarakat terbukti efektif untuk mengendalikan kebakaran lahan.