OKUT, GLOBALPLANET - Bupati OKU Timur HM Kholid Mawardi, S.Sos, MSi juga mengikuti Rapid test dan hasilnya negatif.
Di sela-sela kegiatan, Bupati menyampaikan mohon maaf lahir dan bathin karena ini masih dalam suasana Idul Fitri 1441 H. Acara rapid test ini dilakukan untuk mengetahui tingat virus yang ada di OKU Timur.
OKU Timur dengan 670 jiwa penduduk, 305 desa telah ada delapan orang positif Covid 19 dari Maret sampai Mei. Virus ini bermula dibawa dari luar daerah dan meninggal di OKU Timur. "Alhamdulillah setelah kejadian ini, tingkat kesadaran masayrakat OKU Timur sungguh tinggi sekali, karena menjaga kesehatan itu sangatlah penting sekali,"katanya.
Karena itu Bupati minta keseriusan ini dirutinkan setiap minggu melakukan rapid test, kedepan akan beradaptasi hidup secara wajar degan berbagai penyakit termasuk cara mengendalikan imun dan "new normal" harus di hadirkan " New habit" membiasakan diri dalam rumah tangga, masyarakat dalam wajar, baik dari pola makan, alangkah baik nya mengurangi pola makan yang mengandung kimia dan juga kita harus tahu dan sadar diri apa kelemahan pada diri hingga terhindar dari penyakit dan jangan lengah dalam rutinitas kita sehari-hari.
Mari selalu jaga dan kita song-song bersama indonesia "new normal" untuk kedepan.
Lebih lanjut Kholid, menambahkan, pemerintah tidak melarang untuk ibadah hanya saja diatur sesuai protokol kesehatan agar penyebaran bisa terhindar, Yang di khawatir kan itu orang tanpa gejala (OTG).
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) OKU Timur Zainal Abidin menjelaskan ada 50 orang masayarakat yang dilakukan rapid test dan hasil rapid test ini kurang lebih 20 menit.
Sedangkan Kapolres OKU Timur AKBP Erlin Tangjaya, SH, SIk, menerangkan kegiatan ini untuk menjaring masyarakat ada tidak yang terkena covid 19. Sekarang Covid 19 ini untuk Indonesia peringkat 23. Untuk itu pesan dari pemerintah dan sangat berharap untuk mematuhi sesuai Protapnya, harus berjarak dan bermasker serta cuci tangan, oleh karena itu apa yang dilaksanakan pagi ini semata-mata untuk melihat peningkatan virus di OKU Timur.
"Yang dikawatirkan ada gejala OTG , karena OTG ini tidak ada gejala, dan kita selalu berusaha menjaga kesehatan, rajin-rajin minum vitamin. Masalah beribadah tidak bisa melarang akan tetapi harus selalu menjaga sesuai protokol kesehatan,"tegasnya.
Dandim 0403/OKU Letkol Arh Tan Kurniawan, SAP., MI.Pol, juga menyampaikan sampai kapan situasi seperti ini, dan tentu nya sudah mendengar dari presiden "new normal" tatanan kehidupan yg baru, bemasker, tidak bersalaman, ini dilakukan dengan protokol kesehatan untuk kedepan, selesai psbb akan dilakukan new normal.
"Akan kita coba untuk hidup seharusnya nanti akan di sosialisasikan lagi untuk new normal kedepan guna bisa berdamai dengan covid,"ungkapnya.
Usai melakukan rapid test Bupati Oku Timur di dampingi Forkompinda mengunjungi exs Rumah sakit ibu dan anak tempat isolasi yang terkena Covid 19 yang terdiri dari 20 kamar.