PALEMBANG, GLOBALPLANET - Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan kota Palembang Ahmad Zulinto mengungkapkan, bahwa pihaknya akan tetap menyesuaikan kondisi Covid-19 yang berkembang di Palembang.
"Kita menyesuaikan, kalau terus naik ya untuk apa dibuka sekolah. Artinya belajar dari rumah akan diperpanjang. Terakhir penghentian kegiatan sekolah berakhir pada 29 Mei ini akan tetapi sekarang sebentar lagi akan masuk masa libur sekolah. Setelah itu akan kami konsultasi dengan gugus tugas covid-19 Palembang," ungkap Zulinto, Rabu (27/5/2020).
Terkait dengan Mendikbud Nadiem Makarim yang mengisyaratkan sekolah dimulai pada bulan Juli 2020 mendatang, ia menegaskan keputusan jadwal masuk sekolah akan didasarkan pada pertimbangan Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 RI.
"Itu kan do'a dari pak Menteri, beliau juga masih perlu persetujuan dan konsultasi dengan gugus tugas Covid-19. Kalau masih bermasalah tak mungkin mulai masuk sekolah," kata dia.
Terhitung telah 2 bulan kegiatan belajar mengajar sekolah di Palembang ditiadakan dan diganti dengan belajar lewat daring oleh para guru. Tak terkecuali sekolah swasta.
Zulinto mengimbau sekolah swasta yang notabene-nya adalah yayasan dan memberlakukan uang SPP, agar memberikan keringanan uang bulanan kepada orang tua siswa.
"Karena dinas pendidikan tidak bisa intervensi lebih dalam. Karena itu yayasan. Jadi kami himbau sekolah swasta untuk mempertimbangkan keluhan masyarakat. Kalau bisa separuh bayaran," tandasnya.
Sementara untuk gaji guru honorer sekolah negeri/swasta bisa dari dana bos dan bisa dari uang insentif. Tergantung dari keuangan sekolah.
"Kondisi keuangan sekolah kalau sudah ada kenapa tidak bayar. Yang perlu diingat semua harus dipermaklumkan dengan kondisi ini kita tak bisa apa-apa," tutupnya.