OKI, GLOBALPLANET - Namun hal tersebut tidak dapat mengcover sepenuhnya kebutuhan para petani, lantaran luas lahan yang berada di Kabupaten OKI, tidak sebanding dengan bantuan bibit padi yang diberikan. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas KPTPH Kabupaten OKI, Sahrul, ketika diwawancara GLOBALPLANET diruang kerjanya, Senin (3/8/2020).
Lebih lanjut disampaikannya, DKPTPH Kabupaten OKI telah memberikan bantuan bibit padi kepada para petani di OKI seluas 7.500 hektar sawah, sedangkan untuk luas lahan sawah di Kabupaten OKI yakni kurang lebih seluas 129 ribu hektar sawah.
"Jadi wajar jika ada saja para petani yang mengeluh tidak mendapatkan bantuan bibit padi, oleh karena tidak seluruh petani dapat kita bantu dan bukan berarti mereka sulit mendapat bibit padi, ditambah dengan adanya peralihan dana untuk bencana pandemi Covid-19," bebernya sembari menjelaskan hanya itulah kemampuan anggaran yang kita miliki untuk petani padi.
Sahrul juga menambahkan, selain dengan cara swadaya untuk memenuhi kebutuhan bibit padi, ia juga menyarankan kepada para petani di OKI untuk memanfaatkan dana Kridit Usaha Rakyat (KUR), untuk permodalan bagi para petani dalam pembelian bibit, pupuk dan sebagainya.
"Hal ini merupakan cara yang tepat untuk membangkitkan kembali perekonomian para petani OKI dimasa pandemi Covid-19, ketimbang dengan meminjam dana dengan tengkulak. Sebab KUR bunganya lebih ringan dan tanpa agunan," ungkapnya sembari menambahkan tentunya harus ada rekomendasi dari petugas pertanian untuk memastikan bahwa mereka memang para petani.
Dikatakannya juga, walaupun dalam masa pendemi Covid-19 kebutuhan beras di OKI selama satu tahun telah terpenuhi, dari target yang ditetapkan pada tahun 2020 untuk gabah kering panen sebanyak 874.869 ton gabah atau 557.729 beras. Sedangkan kebutuhan beras di OKI selama satu tahun sebanyak 96.725 ton beras, artinya kita telah surplus 461004 ton beras," ungkapnya sembari menambahkan
"Saat ini telah bertambah 200 ton dan diprediksi akan bertambah menjadi 400 ton pada akhir Desember nanti atau sekitar 5 persen dari tahun 2019 kemarin, yang berkurang hanya daya beli dari masyarakat lantaran pandemi Covid-19," katanya.