LAHAT, GLOBALPLANET - Di depan perwakilan perusahaan, saat dikumpulkan di Gedung Pertemuan Pemda Lahat, Cik Ujang mengungkapkan agar perusahaan termasuk transportir kompak dan memikirkan permasalahan debu yang ditimbulkan akibat kenadaraan tambang.
" Lihat saja, dalam waktu 2 sampai 3 jam saja jika tidak dibersihkan, debu yang di akibatkan pengangkutan Batubara menjadi momok bagi masyarakat khusunya yang tinggal di pinggiran jalan perlintasan kendaraan tambang," ungkap Cik Ujang, Selasa (22/9/2020)
Kemudiaan Solusinya, tegas Cik Ujang, semua perusahan transfortir dapat bersatu menyelesaikan pokok permasalahan tersebut seperti dengan melakukan pembelian mesin penyedot debu, kendaraan penyiram debu dan memastikan kendaraan yang akan melintas di jalan raya dalam kondisi bersih dan tertutup.
Permintaan Bupati Lahat tersebut langsung direspon oleh perwakilan perusahaan yang hadir dengan membentuk Asosiasi Transfortir Batubara Lahat, dan menunjuk Fandri sebagai ketua. Asosiasi tersebut diharapkan bisa menjadi wadah bagi perusahaan untuk mengatasi persoalan debu ini.