PALEMBANG, GLOBALPLANET - Ketua YLKI Lahat Raya, Sanderson Syafei dalam orasinya menyampaikan keluhan masyarakat akibat mahalnya gas bersubsidi LPG 3 kg yang berada di sejumlah titik wilayah khususnya di kabupaten Lahat.
Lantaran diduga banyaknya pangkalan yang nakal demi meraup keuntungan, sehingga mengabaikan SK Gubernur Sumsel dan SK Bupati Lahat tentang harga eceran tertinggi (HET) LPG 3 kg.
"Sudah dua kali dilakukan pengajuan surat ke JM Pertamina untuk audensi, namun tidak ada respon," ujarnya.
Sambungnya, untuk hasil pantauan di lapangan itu ditemukan harga LPG 3 kg yang harganya melebihi HET yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Dilapangkan harga itu berkisar Rp.25.000, sampai Rp.30.000, pertabungnya yang 3 kg. Diduga agen juga tetap nakal melakukan pungli atau biaya lainnya kepada pangkalan, sehingga pangkalan tidak bisa menjual harga sesuai harga yang ditetapkan pemerintah," jelasnya.
Dari pantauan di lapangan juga ada ditemukan penjualan gas bersubsidi tersebut di sebuah minimarket, "seharusnya barang bersubsidi ini hanya dipangkalan, pangkalan mengambil dari agen dan pangkalan kembali menjual ke masyarakat. Kalau di minimarket juga dijual berarti barang tersebut diperdagangkan dan dibisniskan mereka," tegasnya.
Terpisah, Manager Comm Rell & CSN Region Sumbagsel, Dewi Sri Utami ketika ditemui mengatakan bahwa untuk pihak Pertamina sudah melakukan tindakan, yakni akan mencabut izin usahanya.
"Sudah ada 5 pangkalan yang dicabut izinnya dan 3 agen yang diberikan surat peringatan (SP), jika terbukti nakal," katanya.
Lalu, pihak Pertamina sendiri dalam hal pengawasan itu sebatas tingkat Agen dan Pangkalan. "Dalam pengawasan, Pertamina hanya mengawasi dari tingkat Agen sampai pangkalan, kalau untuk ditingkat eceran itu pihak pertamina berkoordinasi pihak pemerintahan setempat, dan kepolisian, dan lainnya," jelasnya.
Dewi juga menyayangkan dalam aksi demo tersebut, dimana pada masa pandemi covid 19 ini masih dilakukan pihak YLKI Lahat Raya. "Sesuai maklumat Kapolri bahwa jangan ada keramaian, tetapi pihaknya masih tetap melakukan aksi tersebut," ujarnya.