MUBA, GLOBALPLANET - "Sebelumnya, atas inisiasi Bapak Bupati Dodi Reza, kita menyampaikan data usulan calon penerima bantuan dari Kementerian ESDM terkait konversi BBM ke BBG untuk nelayan. Dalam rakornis pendistribusian paket konversi BBM ke BBG, Muba mendapatkan 1.036 paket," ujar Plt Kepala Dinas Perikanan, Hendra Tris Tomy.
Paket yang diterima Kabupaten Muba, lanjut Tomy, merupakan konversi varian I yakni mesin perahu yang memiliki kapasitas 5 hp sampai dengan 7,5 hp. "Bantuan ini nantinya disalurkan kepada nelayan yang sebelumnya telah terdata dan melalui verifikasi yang dilakukan Direktorat Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM," jelas dia.
Selain telah terdata dan diverifikasi, nelayan penerima bantuan juga telah dinyatakan memenuhi syarat yakni memiliki kartu nelayan yang dikeluarkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), memiliki perahu bermesin, dan menggunakan alat tangkap ramah lingkungan.
Adapum paket konversi BBM ke BBG yang diberikan kepada nelayan berupa satu unit mesin kapal, satu set konverter kit kapal penangkap ikan dan pemasangannya terdiri atas pipa penyaluran regulator, pencampur (mixer), tabung LGG 3 Kg dan alat pendukung lainnya.
Dengan konversi ini, sambung dia, dipastikan adanya penghematan anggaran yang dikeluarkan nelayanan dengan hitungan jika menggunakan bahan bakar bensin harga jual Rp6.500 per liter estimasi penggunaan 5 liter perhari, maka setiap bulannya anggaran yang dikeluarkan nelayan sebanyak Rp 975.000.
"Sedangkan jika menggunakan LPG dengan harga Rp18.000 per 3 Kg estimasi kebutuhan 1,2 Kg perhari, maka anggaran perbulan yang dikeluarkan sebesar Rp 240.000. Dengan begitu, nelayan dapat menghemat Rp 735.000 setiap bulannya," tandas dia.