MUBA, GLOBALPLANET. - "Ya, kita ada gerakan aksi bersih Danau Siarak. Kita manfaatkan DID dengan mengikut sertakan masyarakat sekitar untuk melakukan pembersihan danau," ujar Plt Kepala Dinas Perikanan Muba, Hendra Tris Tomy, Selasa (13/10/2020).
Kondisi Danau Siarak saat ini, sambung Tomy, dipenuhi gulma yang menyebabkan tipisnya oksigen di dalam air. Hal itu membuat ikan di danau migrasi atau mati, sehingga berkurangnya populasi ikan.
"Ada 57 masyarakat yang telibat melakukan pembersihan danau selama enam hari berturut-turut. Setiap hari per orang dibayar Rp120 ribu. Masyarakat yang ikut membersihkan itu adalah terdampak COVID-19, dari kalangan tidak mampu dan mau bekerja," beber dia.
Bukan hanya itu, sambung Tomy, pihaknya juga mengikutsertakan ibu-ibu yang berada di sekitar Danau Siarak dengan terlibat langsung dalam hal konsumsi. "Pekerja itu makan siang ditanggung, ada makanan ringan untuk pagi dan sore, itu melibatkan ibu-ibu sekitar," beber dia.
Kegiatan yang dibantu oleh Dispopar Muba, DLH Muba, PDAM, Kominfo Muba dan instansi lain itu, diharapkan dapat meringankan beban masyarakat terdampak COVID-18 melalui program padat karya menggunakan Dana Intensif Daerah (DID).
"Selain itu juga kita berharap kesadaran untuk menjaga lingkungan dapat lebih meningkat. Sehingga membuat populasi ikan lebih banyak dan dapat dimanfaatkan masyarakat sebagaimana mestinya," harap dia.
Sementara, Wakil Bupati Muba, Beni Hernedi, mengatakan, gulma yang ada di Danau Siarak jika tidak dibersihkan dapat mengganggu populasi ikan yang ada di dalamnya.
"Kalau dibiarkan bisa menganggu kehidupan biota yang ada di Danau Siarak ini. Jadi, hari ini kita sepakat bersih-bersih gulma bareng warga," ungkap Beni Hernedi.
Dikatakan Beni, terlebih danau ini masuk nominasi Anugerah Pesona Indonesia Awards 2020 dengan kategori Wisata Air. "Oleh sebab itu harus kita dorong bersama, membantu menjaga kebersihan dan kelestariannya," tandas dia.